Daerah

Peduli Kekeringan, Banser Boyolali Bantu Air Bersih ke Desa

Rab, 24 Juli 2019 | 16:30 WIB

Peduli Kekeringan, Banser Boyolali Bantu Air Bersih ke Desa

Bantuan air bersih dari Ansor Boyolali untuk desa terdampak kekeringan

Boyolali, NU Online
Kekeringan yang melanda di sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, membuat sejumlah daerah mengalami krisis air bersih. Hal inilah yang menjadi keprihatinan para kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser Boyolali dan tergugah untuk ikut membantu warga dengan mengirimkan bantuan air bersih.
 
Bantuan air bersih yang diangkut dengan menggunakan truk dan mobil bak terbuka, disalurkan ke beberapa titik yang mengalami kekeringan air mendapat sambutan yang luar biasa dari warga di Desa Bengkle dan Garangan Kecamatan Wonosamudro.
 
“Penyaluran bantuan air bersih ke Desa Bengkle dan Garangan Kecamatan Wonosamudro, telah kita laksanakan Jumat tanggal 19 Juli lalu. Semoga bantuan yang kecil tersebut bermanfaat untuk warga,” terang Ketua PC GP Ansor Boyolali Husein Ahmadi kepada NU Online, Rabu (24/7).
 
Ditambahkan Husein, dana bantuan air ini didapatkan dari sumbangan kader Ansor dan Banser se-Boyolali, khususnya dari Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan Wonosegoro dan Wonosamudro, Kabupaten Boyolali

“Selain dibagikan langsung ke warga, bantuan ini juga disalurkan ke beberapa tampungan air yang ada di masjid dan mushala,” kata dia.

Pihaknya juga memberikan masukan kepada beberapa pihak berwenang, terkait siklus musim kekeringan air ini. Menurut dia, hampir di semua desa di Wonosamudro setiap musim kemarau seperti sekarang ini mengalami kesulitan air bersih. Sehingga pemerintah dan warga perlu mencari solusi yang lebih tepat untuk menyelesaikan persoalan tahunan ini.
 
“Pertama, bisa mencari sumber air di sekitar wilayah terdampak sekaligus pembuatan sumur. Tentu tidak mudah, tapi dengan kerjasama berbagai pihak terkait akan semakin mempercepat terealisasinya program ini,” tutur Husein.
 
Kemudian yang kedua lanjutnya, yakni dengan alternatif melanjutkan progam PDAM, yang sekarang sudah sampai di Kecamatan Wonosegoro. Ketiga, reboisasi atau penanaman hutan kembali.  "Terutama tanaman penyimpan air yang banyak, misalnya pohon beringin,” jelas dia.
 
Masukan yang terakhir, yakni kebijakan pendanaan dari APBD maupun sumber dana lainnya, yang berpihak dan mencukupi. Baik untuk pembuatan sumur, penyaluran PDAM, maupun reboisasi. Dengan beberapa kebijakan tersebut, diharapkan warga tidak lagi mengalami kesulitan mencari air bersih. (Ajie Najmuddin/Muiz)