Daerah

Militansi dan Wawasan Kader Ansor Dimulai Sejak Diklatsar Banser

Sen, 22 Juli 2019 | 16:30 WIB

Blitar, NU Online
Sebanyak 110 peserta mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang digelar Satkorcab Banser Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Para peserta berasal  dari  Kecamatan Kademangan dan sekitarnya dan dipusatkan di halaman Masjid Yayasan Amal Bakti Pancasila di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan.
 
Diklatsar Banser dengan mengangkat tema Berangkat dengan Ikhlas menuju Pengabdian Tanpa Batas tersebut diharapkan dapat memperteguh Islam Ahlussunah wal Jama’ah an-Nahdliyah dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apalagi mereka adalah kader harapan di masa mendatang.
“Sedangkan materi yang diberikan pun beragam, mulai darit kegiatan olahraga fisik hingga materi wawasan kebangsaan dan juga paham Islam Aswaja an-Nahdliyah,” kata Ma’rifatul Romadon, Senin (22/7)
 
Secara khusus, Ketua Diklatsar PAC Kademangan ini menjelaskan bahwa pada kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, peserta mendapatkan sejumlah materi.
 
“Mulai materi wajib di antaranya NU, Aswaja, Banser dan Ansor, ditambah dengan materi pokok dan tambahan yakni organisasi, wawasan kebangsaan, PBB, lalu-lintas, deradikalisasi, anti Narkoba dan lain-lain,” katanya. Sesi ruang ditempatkan di aula masjid setempat,  sedangkan sesi luar dilaksanakan di lapangan Desa Jimbe, lanjutnya.
 
Menurut Romadon, Diklatsar ini juga merupakan ikhtiar menangkal radikalisme dan intolerasi. “Dan memang siapa saja yang ingin menjadi anggota Banser harus ikhlas, sehingga bisa memberikan pengabdian bagi agama bangsa dan negara,” tegasnya.
 
Romadon berharap, para peserta dapat menyerap materi yang telah diberikan selama tiga hari baik saat di dalam ruangan maupun olah fisik. “Sehingga usai Diklatsar Banser, mereka diharapkan akan menjadi kader berkualitas," harapnya.
 
Dirinya juga menandaskan bahwa materi yang disampaikan sejumlah narasumber sebagai upaya penguatan militansi kader NU. “Hal itu dikarenakan para peserta ini nantinya akan menjadi Banser dan kader inti dari GP Ansor,” terangnya.
 
Oleh sebab itu, sebagai kader inti, mereka tentu harus mempunyai skill yang mumpuni di semua aspek. “Baik fisik, pengetahuan, agama dan wawasan kebangsaan yang luas," pungkasnya. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)