Daerah

Pesantren Nihadlul Qulub Pemalang Isi Ramadhan dengan Pelatihan Dakwah Milenial

Sab, 9 April 2022 | 07:00 WIB

Pesantren Nihadlul Qulub Pemalang Isi Ramadhan dengan Pelatihan Dakwah Milenial

Santri Nihadlul Qulub Pemalang Jawa Tengah mengikuti Pelatihan Sinematografi Dakwah Milenia. (Foto: istimewa)

Pemalang, NU Online

Mengisi kegiatan Ramadhan 1433 Hijriah, Pondok Pesantren Nihadlul Qulub Moga, Pemalang, Jawa Tengah pada kembali menggelar pengajian milenialan. Melalui pengajian milenialan, Pesantren Nihadlul Qulub menyelenggarakan kegiatan unik yang dikemas dalam bentuk pelatihan.

 

Pengasuh Pesantren Nihadlul Qulub, Ustadz Ali Sobirin mengatakan seperti pada bulan Ramadhan tahun lalu, sasaran kegiatan kali ini pun sama, yaitu kalangan milenial. Fokus pelatihan adalah pada metodologi dakwah di era kekinian. Para peserta adalah remaja dari pondok pesantren, SMP, SMA, SMK dari Tegal dan Pemalang, serta beberapa mahasiswa.

 

"Dengan tema Pelatihan Sinematografi Dakwah Milenial, kegiatan yang didukung oleh Bank Mandiri ini membidik para santri yang concern di bidang medsos dan digital. Tujuannya adalah agar para santri memiliki skill yang makin mumpuni di dunia dakwah, tidak hanya terkait materi pengetahuannya namun juga metodologi dakwah dan persebarannya," kata Ustadz Also, panggilan khasnya dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu (9/4/2022) pagi. 

 

Ia menambahkan, kegiatan berlangsung selama sepuluh hari yakni 6-15 April 2022. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta dapat mengartikulasikan pesan-pesan kiain mereka melalui produksi konten medsos dan digital dalam rangka persebaran nilai-nilai Islam secara lebih luas sesuai kondisi zamannya.

 

"Harapan kami sepulang pelatihan, para santri utusan pondok pesantren ini dapat melakukan kegiatan dakwah melalui media sosial, mulai dari memproduksi wejangan atau nasihat kiai/nyainya, qaul ulama, sampai hadits ataupun shirah nabawiyyah, dan ayat-ayat Qur'an," ujar penulis buku Teknologi Ruh.

 

Pelatihan ini diramaikan oleh narasumber nasional yang kompeten di bidangnya, seperti Salamun Ali Mafaz, sineas muda pengarang novel best seller Mekah I'm Coming yang juga sudah difilmkan. Materi Desain Grafis diisi oleh Ketua Lakpesdam PCNU Kota Tegal yang juga seorang desainer grafis, Hendri Lisdian. Materi editing video dimentori oleh Wahyu Gitara, pengurus LTN PCNU Kabupaten Tegal yang telah berpengalaman dalam produksi video iklan. Materi lainnya adalah seni peran dan strategi perluasan konten.

 

"Selain materi teknikal di atas, ada juga materi pembekalan spiritual dalam bentuk mujahadah bakda Asar dengan zikir istighatsah dan waqi'ahan untuk fokus jalbur rizq dan Shalawat Jibril bakda Maghrib," imbuh Ustad Also.

 

Di samping itu, Ustadz Also sendiri akan memerikan materi khusus dalam hal pembenahan karakter, yaitu dengan pendekatan Teknologi Ruh setiap bakda shalat Tarawih. Pendalaman materi dilakukan setelah pembekalan tersebut. Sementara setiap bakda Subuh diisi dengan kegiatan tadarusan.

 

Pondok Pesantren Nihadlul Qulub terletak di Jl Soka, Desa Moga, Kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah. Pesantren didirikan oleh Ustadz Also dan aktif sejak awal 2021.

Ustadz Also pada tulisan Melihat Pembangunan Pesantren Nihadlul Qulub di Kaki Gunung Slamet menceritakan inspirasi pendirian pesantren dia dapatkan pada sekitar 2015 ketika mengisi pelatihan di Pesantren Amanatul Umah, Pacet, Mojokerto. Pelatihan untuk para guru yang diadakan oleh Pergunu itu sengaja diadakan di pesantren asuhan Ketum Pergunu KH Asep Syaifuddin Chalim.  

 

Melihat suasana, alam, bangunan pesantren, dan pembelajaran di pesantren itu, mengilhami Ali Sobirin bagaimana suatu ketika bisa membangun pesantren. Niat itu pun terwujud pada tahun 2021. Ustadz Ali Sobirin dan timnya membangun sebuah pesantren yang suasananya mirip dengan Pesantren Amanatul Umah yakni di kaki gunung. Jika Amanatul Umah berada di kaki Gunung Welirang, Jawa Timur, pesantren yang dibangun Ali Sobirin terletak di kaki Gunung Slamet, Pemalang, Jawa Tengah.  

 

Pada awal pembangunan, pesantren menempati lagan seluas sekitar 2000 meter. Lahan yang digunakan untuk pembangunan pondok pesantren adalah lahan pribadi setelah dibeli dari penduduk setempat. Pembangunan akhlak, pendidikan karakter dan usaha mengembangkan keahlian para santri menjadi salah satu fokus, selain pengajaran kitab kuning.

 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan