Daerah

Pesantren Tebuireng Bantu Dana Rutin untuk Puluhan TPQ

NU Online  ·  Selasa, 28 April 2015 | 01:00 WIB

Jombang, NU Online
Taman Pendidikan al-Qur'an (TPQ) memberikan peran yang sangat besar agar anak-anak bisa mengenal dengan baik cara membaca kandungan kitab suci. Proses pengenalan ibadah juga diawali dari lembaga ini. Karenanya memberikan bantuan kepada para pengelola TPQ adalah bukti perhatian bagi masa depan generasi muda dan agama.
<>
"Karena itu LSPT (Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng) juga memberikan bantuan kepada puluhan TPQ di sekitar Pesantren Tebuireng," kata Bendahara LSPT Umi Anis Chaula kepada NU Online, Senin (27/4). Dan hingga kini ada sekitar 24 TPQ yang secara rutin mendapatkan bantuan berupa uang tunai sebanyak dua ratus ribu hingga empat ratus ribu rupiah setiap bulan, lanjutnya.

Ia menceritakan bahwa awalnya bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi TPQ yang ada. "Dulu, kami memberikan bantuan berupa sarana dan prasarana atau kebutuhan yang sangat mendesak bagi kelangsungan proses belajar mengajar di TPQ tersebut," ungkapnya. Sehingga, antara satu lembaga dengan yang lain akan berbeda sarana dan prasarana yang diterima, lanjutnya.

Beberapa TPQ pernah menerima buku alat, almari, juga bangku buku panduan menulis al-Qur'an. "Namun setelah sejumlah kebutuhan tersebut terpenuhi, maka alokasi yang diberikan berupa uang tunai," kata alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.

"Dengan diberikan uang tunai, maka para pengasuh dan pengelola dapat secara fleksibel menggunakan dana yang ada sesuai kebutuhan di setiap lembaga," ungkap Mbak Anis, sapaan akrabnya. Bisa untuk keperluan renovasi, tambahan bisyarah atau gaji para ustadz atau ustadzah maupun kebutuhan lain, lanjutnya.

Mbak Anis menyadari bahwa bantuan yang diberikan tidak terlalu besar. "Namun dengan diberikan secara rutin, setidaknya ada harapan bagi perbaikan dan tambahan dana bagi keberlangsungan TPQ yang sedang dikelola," ungkapnya.

Untuk dapat memperoleh santunan rutin ini, pihak TPQ bisa mengajukan permohonan ke LSPT. "Setelah proposal kami terima, maka aka nada petugas survey yang akan melakukan pengecekan lokasi dan kelayakan TPQ dimaksud," katanya.

Hasil survey tersebut akan didiskusikan di tingkat pimpinan LSPT yang selanjutnya akan diputuskan apakah pemohon layak mendapatkan bantuan. "Mekanismenya seperti itu," tukas mbak Anis.

Dan setiap tanggal 10, para pengelola TPQ akan diundang ke Masjid Ulil Albab Cukir untuk bisa menerima uang pembinaan tersebut. "Kegiatan dibarengkan dengan pemberian santunan bagi para dhuafa' yang juga rutin diselenggarakan pada tanggal tersebut" pungkas ibu satu anak ini. (Syaifullah/Mahbib)