Banyumas, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kedungbanteng menggelar pendidikan pelatihan tingkat dasar (Diklatsar) bagi anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Sabtu hingga Senin, 23-25 Desember 2017.
Diklatsar bertempat di lapangan Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas diikuti 292 peserta.Â
"Sebetulnya peserta kami targetkan 250 orang. Alhamdulillah, target jumlah peserta terlampaui," kata Ketua Panitia, Ibnu Rusli, Sabtu (23/12).
Peserta diklat tidak saja para utusan dari PAC GP Ansor di wilayah Kabupaten Banyumas, namun juga ada beberapa peserta dari Kabupaten Brebes dan Pemalang.Â
Sebelum upacara pembukaan, peserta melakukan Pawai Taaruf bersama tokoh NU Kecamatan Kedungbangteng.Â
Iring-iringan pawai dipandu tiga penunggang kuda, diikuti 700-an orang. Pawai dimulai dari lapangan Desa Baseh dan berakhir di lapangan Desa Kalisalak.
Berbeda dengan diklat lain yang biasanya berlangsung di dalam ruangan kelas, diklat kali ini menempati tenda yang didirikan di lapangan. Untuk istirahat dan tidur, peserta menempati barak-barak yang disediakan oleh panitia.Â
Kurikulum Diklat
Diklatsar dimaksudkan antara lain untuk membangun loyalitas kepada kiai dan ulama melalui materi Ahlussunnah wal Jamaah. Materi lain adalah Keorganisasian; Sejarah dan Visi Misi NU, Ansor dan Banser.Â
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, juga masuk kurikulum diklat. Untuk materi ini menghadirkan narasumber dari Kepolisian. Sedangkan materi Bela Negara dan Tata Upacara Bendera (TUB) menghadirkan narasumber TNI dari Koramil terdekat.Â
"Peserta diklat juga dibekali materi lalu lintas. Nantinya, setiap anggota Banser diharapkan dapat menjadi pelopor tertib lalu lintas," kata Kepala Sekretaris Markas Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Banyumas, Sarwono.Â
"Materi lain yang lebih spesifik adalah Bela Diri Banser, Caraka Malam, dan Pembaretan," kata Sarwono.Â
Terkait implementasi bela negara, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah final. Jadi, siapa pun yang akan mengutak-atik NKRI, menurut Sarwono, maka ia akan berhadapan langsung dengan Banser.
"Jika ada yang mencoba-coba mengganti NKRI dengan model khilafah, Banser pun akan tampil di garda terdepan untuk membela dan mempertahankan NKRI," kata Sarwono.Â
"Bagi kami, Resolusi Jihad yang pernah dicanangkan KH Hasyim Asyari, bahwa membela Tanah Air itu hukumnya wajib ain, tetap berlaku," pungkasnya. (Akhmad Saefudin/Kendi Setiawan)