Pacitan, NU Online
Konferensi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Pacitan pada Ahad (23/4) di Perguruan Islam Pondok Wates, Widoro, Pacitan, Jawa Timur mengamanahkan KH Abdullah Sadjad sebagai Rais Syuriyah dan KH Mahmud sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Pacitan masa khidmah 2017-2022.
Rais Syuriyah terpilih KH Abdullah Sadjad menuturkan Nahdlatul Ulama memiliki posisi yang strategis dalam membina umat terutama yang berkaitan pengembangan dalam bidang Dakwah, sosial, pendidikan, dan ekonomi.Â
"Olen karena itu, empat komponen ini yang akan dikerjakan secara maksimal," ucapnya kepada NU Online di arena Konfercab.
Berkaitan dengan program kerja, Kiai Sadjad belum terburu-buru untuk menyusunnya. Ia berpandangan bahwa program kerja pengurus lama masih perlu dilanjutkan. "Kita akan melihat dulu program yang lama. Kalau kita analisa itu potensial, ya tetap akan kita berdayakan," demikian kata Pengasuh Pesantren Nahdlatussubban Pacitan itu.
Ia berharap, kepengurusan PCNU periode 2017-2022 dapat berjalan sesuai dengan tugasnya. Komposisi kepengurusan, menurutnya, akan diisi oleh kader-kader terbaik dan yang potensial di bidangnya. "Harapanya NU Pacitan bisa lebih baik lagi. Dan untuk kepengurusanya ya tidak terlalu gemuk dan tentunya lebih profesional," katanya.
Senada dengan itu, Ketua Tanfidziyah terpilih KH Mahmud menjelaskan bahwa PCNU Pacitan memiliki program unggulan, baik jangka pendek dan jangka menengah 10 tahunan."Untuk jangka pendek sebagian besar sudah kita laksanakan pada periode lima tahun pertama, yaitu tahun 2012 -2017. Kedepan kita tinggal melanjutkan dan memantapkan program-program yang belum selesai. Dan tentunya akan menambah program yang akan datang disesuaikan dengan perkembangan kegiatan Nahdlatul Ulama mulai dari pengurus pusat, pengurus wilayah dan pengurus cabang," jelasnya.
Sebelumnya pada sidang pemilihan Rais Syuriyah, yang dipimpin oleh Wakil Ketua PWNU Jawa Timur H Rubaidi (Cak Ubaid) menerapkan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa). Dan berhasil memilih KH Abdullah Sadjad sebagai Rais Syuriyah PCNU, menggantikan KH Faqih Sujak. Pemilihan dilakukan setelah melalui musyawarah yang beranggotakan lima Kiai Sepuh, diantaranya KH Burhanuddin HB, KH Faqih Sujak, KH Asmuni, KH Abdullah Sadjad, dan KH Busro Hawatif.
Sementara sidang pemilihan Ketua Tanfidziyah, secara aklamasi seluruh peserta sidang menyepakati dan memilih kembali KH Mahmud sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU. Diketahui, KH Mahmud merupakan Ketua PCNU periode 2012-2017. Â Ini merupakan sejarah baru bagi NU Pacitan."Jarang terjadi pemilihan Rais dan Tanfidziyah, terutama Tanfidziyah yang seorang ketua Tanfidziyah terpilih secara aklamasi dalam kondisi dinamika sosial politik akhir-akhir ini di Jawa timur," kata Wakil Ketua PWNU Jatim H Rubaidi.
Sejauh ini, menurutnya, Pacitan adalah satu-satunya PCNU yang memilih ketua Tanfidziyah melalui musyawarah mufakat atau aklamasi. "Terjadinya pemilihan yang kondusif ini, pertama didahului oleh proses kaderisasi yang berjalan secara masif, sehingga menjadi proses pendewasaan dan proses organisasi yang sudah mulai profesional dengan pengakuan seorang ketua yang sudah menjalankan satu periode itu diakui oleh para pihak terutama keluarga NU dan pengurus NU yang memiliki hak suara," jelasnya.
PWNU Jawa Timur mengapresiasi hasil Konfercab NU Pacitan. Menurut Cak Ubaid, pengurus PCNU kedepan setidaknya memiliki tiga tanggung jawab besar. "Pertama, memanagemen potensi yang sudah ada. Kedua, meneruskan berbagai kegiatan yang sudah bagus. Ketiga, Maksimalisasi potensi para kader, untuk bisa menjadikan NU sebagai organisasi yang lebih mandiri. Ini tujuan yang penting. Sebab kemandirian NU adalah platfrom yang harus terjadi di seluruh pengurus cabang," tandasnya.
Konferensi bertema "Menguatkan struktur, membina kultur dan membumikan tradisi untuk Pacitan yang sejahtera" ini diikuti oleh seluruh MWCNU se-Kabupaten Pacitan dan perwakilan badan otonom. (Zaenal Faizin/Fathoni)