Daerah

PKD dan Diklatsar Siapkan Kader Tangguh

NU Online  ·  Ahad, 25 September 2016 | 03:00 WIB

Jepara, NU Online
Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) dan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) GP Ansor merupakan wahana untuk menyiapkan kader yang tangguh. Pernyataan itu disampaikan Arif Mustofa, Kasatkorcab Banser Jepara di Gedung NU Jepara, Sabtu (24/9) sore.

Untuk menyiapkan kader yang dimaksud, PC GP Ansor dan Satkorcab Banser Jepara menyelenggarakan PKD dan Diklatsar yang dilaksanakan di Gedung NU Jepara, Jumat-Ahad (23-25/9). Kegiatan yang diikuti 45 peserta tersebut Jumat (23/9) dibuka Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq.

Dalam kegiatan yang berlangsung 3 hari itu ada kegiatan yang dilaksanakan bareng ada juga kegiatan yang dilaksanakan terpisah. “PKD adalah modal menjadi kader Ansor sedangkan Diklatsar adalah ruang untuk memasuki menjadi Banser,” katanya di sela-sela kegiatan.

Untuk kegiatan yang sama, misalnya materi Aswaja, ke-NU-an, Ke-Ansor-an, ke-Banser-an dan wawasan kebangsaan. Adapun kegiatan yang beda jika Ansor ada Analisa Sosial dan Observasi Lapang di Banser ada PBB dan TUB. Serta kegiatan dipungkasi dengan Caraka Malam.

Sementara itu dikemukakan Arif, bahwa PKD dan Diklatsar itu rencananya akan dilaksanakan empat tahap. Tahap pertama, bulan September, tahap berikutnya dihelat tiga bulan mendatang Oktober, November dan Desember.

“Kami laksanakan tiga tahap agar efektif dan efisien juga memberikan kesempatan kepada anggota untuk mengikuti rangkaian kegiatan ini,” ungkap Pengawas dan pengendali (Wasdal) kegiatan ini.

Ia menambahkan selama kegiatan sudah ada tim instruktur cabang. Para instruktur adalah alumni PKL dan Susbalan. Sehingga harapan untuk mencetak kader perjuangan NU harap dia bisa terwujud.

Di samping itu ia melanjutkan agenda merupakan kegiatan kepemimpinan tujuannya untuk meningkatkan wawasan organisasi, serta menguatkan akidah ahlus sunnah wal jamaah.

“Jika Ansor muaranya mencetak calon pemimpin, Banser untuk menjadikan pribadi yang disiplin dan kuat,” pungkasnya kepada NU Online. (Syaiful Mustaqim/Abdullah Alawi)