Daerah

PMII di Kawasan Mempawah Kalbar Ingatkan Pentingnya Jaga Etika

Kam, 28 Maret 2019 | 09:00 WIB

PMII di Kawasan Mempawah Kalbar Ingatkan Pentingnya Jaga Etika

Peserta usai diskusi etika di Sekretariat PMII Mempawah, Kalbar.

Mempawah, NU Online
Pendidikan etika merupakan hal yang harus diketahui di lingkungan manapun, lebih-lebih dalam berorganisasi. Karena dalam pendidikan etika diajarkan bagaimana berperilaku atau bertingkah sesuai peraturan yang telah berlaku dalam masyarakat maupun organisasi.

Mengingat pentingnya peran etika dalam kehidupan sehari-hari, perlu adanya kajian tentang etika. “Karena dengan adanya etika, maka kita khususnya para kader dapat mengatur, bergaul dan bersosialisasi dengan baik di masyarakat maupun di organisasi,” kata Ketua Rayon Habin Husein, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Al-Mansury STAI Mempawah, Faisal Amin, Rabu (27/3).

Karenanya, PMII setempat menggelar Ngaji Etika Organisasi di Sekretariat PMII Mempawah. Kegiatan dihadiri Ketua Komisariat Al-Mansury STAI Mempawah, Ketua Rayon Opu Daeng Manambon beserta anggota, dan Kholilurrohim selaku Mabinkom Komisariat Al-mansury STAI Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) sekaligus pemateri.

“Hal yang paling mendasari tumbuh kembangnya etika dalam kehidupan sehari-hari adalah agar perbuatan yang tengah kita jalankan sesuai dengan adat atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat maupun di organisasi, serta tidak bertentangan dengan hukum,” kata Kholilurrohim. 

Menurutnya, etika sangat mempengaruhi kehidupan manusia. “Karena dengan adanya etika, membuat manusia sadar bagaimana harus bertingkah laku yang baik agar tidak menyakiti atau melukai orang lain,” urainya.

Dengan kurang menguasai etika, akan menimbulkan efek tidak baik dalam bermasyarakat dan berorganisasi. “Justru pemahaman terkait etika dapat tetap menjaga informasi yang bersifat rahasia,” jelasnya.

Dalam etika juga ada yang namanya demensi. Demensi menjadi tolok ukur dalam menjalankan sistem organisasi, di mana ketua butuh anggota dan anggota butuh ketua. 

"Manusia ini ibarat gawai atau handphone yang tidak akan berfungsi tanpa pulsa ataupun kuota,” katanya memberi tamsil. (Ummi Maghfiroh/Rika/Ibnu Nawawi)