Daerah

Ponpes Al-Kautsar Banyuwangi Terbakar

Sen, 16 Oktober 2006 | 08:37 WIB

Banyuwangi, NU Online
Pondok Pesantren Modern (PPM) Al Kautsar Putera di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi terbakar. Si jago merah meludesakan lima ruang asrama santri. Tak pelak, barang-barang milik santri pun ludes dilalap api.

Untungnya, kebakaran itu tidak sampai menelan korban jiwa. Santri asuhan KH Nur Hamid Askandar lebih dulu mudik ke kampung halamannya masing-masing. “Api cepat sekali menjalar,” terang Ali Muhtarom, Sekretaris PPM AL Kautsar Putera, Minggu (15/10).

<>

Keterangan yang diperoleh, api mulai berkobar sekitar pukul 01.00 WIB. Belum diketahui secara jelas, dari mana sumber api berasal. Tiga jam kemudian, api bisa dipadamkan berkat bantuan mobil pemadam kebakaran salah satu pabrik ikan di Muncar. “Warga kampung juga banyak berdatangan membantu mencegah menjalarnya api ke gedung lain,” lanjut Ali Muhtarom.

Saat kebakaran ini terjadi, lanjut Ali, para pengurus PPM AL Kautsar Putera, masih banyak berada di asrama. Hanya saja, mereka tidak tahu ada kebakaran karena sedang tertidur. “Pengurus tinggal di komplek pesantren, tapi tidak ada yang tahu asrama santri terbakar,” paparnya.

Ali mengaku kali pertama mengetahui kalau pesantrennya terbakar, justru dari warga kampung yang tinggal di sekitar pesantren. Warga, banyak yang berteriak-teriak setelah melihat api membara dan menjulang tinggi di gedung asrama santri. “Kita bangun, api sudah besar sekali,” ujarnya.

Ditanya penyebab kebakaran, Ali mengaku tidak tahu. Hanya saja, terang dia, api yang membakar lima ruang yang biasa dibuat untuk tinggal para santri itu, sepertinya berasal dari ruang tengah. “Mungkin ada korsleting listrik, dan api itu awalnya dari tengah, lalu merembet ke ruang lainnya,” paparnya.

Lima ruang yang habis terbakar itu, banyak berisi barang milik para santri seperti almari, pakaian, buku, kitab, kasur, dan peralatan santri lainnya. Semua barang itu, tidak ada yang bisa diselamatkan dan habis terbakar. “Santri putera di PPM Al-Kautsar ini jumlahnya ada 140 orang, semuanya tingga di lima asrama yang terbakar itu,” ungkapnya.

Pengasuh PPM Al Kautsar KH Nur Hamid Askandar mengaku tidak tahu penyebab terbakarnya pesantren. Secara kebetulan, kata dia, saat api membakar pesantrennya itu dirinya sedang berada di PPM Al Kautsar Putri yang berada di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono. “Saya diberitahu sekitar pukul 02.15,” paparnya.

Paman Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi Yusuf Nur Iskandar ini mengaku tidak tahu asal api yang telah meluluhlantahkan asrama santrinya. Yang jelas, satu gedung dengan lima ruang untuk asrama santri, telah habis terbakar. “Untuk gedungnya saja, kerugian sekitar Rp 200 juta,” ungkapnya.

Jumlah kerugian itu, imbuh kiai yang dikenal pendiam ini, belum termasuk kerugian yang dialami para santrinya. Pasalnya, semua barang milik santri yang ada di asrama, tidak ada yang bisa diselamatkan. “Santri PPM Al Kautsar ada 140 anak, semuanya tinggal di asrama itu, termasuk menyimpan barangnya,” bebernya. (gpa)