Daerah

Prof Hamam: Santri Harus Jadi Masyarakat Aktif

NU Online  ·  Senin, 1 Desember 2014 | 22:01 WIB

Yogyakarta, NU Online
Ba'da Maghrib itu, bacaan Al-Quran para santri saling bersahut di Pesantren Mahasiswa Alma Ata, Yogyakarta. Suasana pesantren yang asri dan nyaman, membuat bacaan al-Quran sangat merdu didengarkan.
<>
Pohon-pohon rindang dan bunga yang indah nan wangi menjadi saksi, bacaan al-Qur'an itu akan mengantarkan para santri mampu menjawab tantangan peradaban dunia. Dengan al-Qur'an, para santri itu sangat semangat belajarnya untuk meraih prestasi dan siap mengabdi untuk melayani umat.

"Globalisasi adalah keniscayaan. Kaum muda santri jangan jadi penonton. Jangan jadi tamu di rumahnya sendiri. Kaum muda harus menjadi masyarakat yang aktif dan siap memberi, jangan lagi menjadi pasif dan diberi," demikian pesan Prof. Dr. KH. Hamam Hadi, Ms.Sc.D, Pengasuh
Pesantren Mahasiswa Alma Ata, Yogyakarta, kepada santrinya dan generasi muda pesantren, Ahad (30/11)  

Di tengah pesantren Alma Ata yang bersih dan suasana yang nyaman, Prof Hamam mengajak generasi muda untuk serius dalam membangun peradaban melalui pendidikan. Jangan sampai lengah sedikit pun.

"Dunia ini ladang (bekal) menuju akhirat. Kita siapkan bekal dengan kualitas pendidikan yang unggul dan kompetitif," tegas Prof Hamam yang juga murid dan menantu KH Ali Maksum Krapyak.

Dengan meningkatkan kualitas pendidikan, lanjut Prof Kiai Hamam, kaum muda pesantren akan mampu berbuat banyak dan memberi banyak untuk mengisi peradaban di masa depan. Dengan memberi banyak inilah, kaum muda pesantren akan menjadi penentu arah peradaban dunia.

"Saya yakin, dengan pendidikan yang berkualitas, kita bisa memberi banyak bagi peradaban dunia," tegasnya.

Tak lupa, Prof Kiai Hamam juga mengingatkan kaum muda nahdliyyin dan pesantren untuk bersiap menjawab tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Lagi-lagi, bagi beliau, generasi yang lahir dari pendidikan berkualitas pasti siap menjawab MEA.

"Generasi pesantren harus mempunyai daya saing tinggi. Kita harus yakin dan kita siap menjawab tantangan globalisasi, termasuk MEA," pungkas Guru Besar UGM ini. (madun/abdullah)