Daerah

Puluhan Pegiat Media MAN Denanyar Jombang Kunjungi Majalah Aula

NU Online  ·  Jumat, 22 Februari 2019 | 02:00 WIB

Puluhan Pegiat Media MAN Denanyar Jombang Kunjungi Majalah Aula

Rofii Boenawi (kiri) dan Ustadz Aziz Ja'far.

Surabaya, NU Online
Sebanyak 48 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Denanyar Jombang Jawa Timur mengunjungi Majalah Aula yang berada di jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya. Diharapkan mereka terus memiliki semangat dalam mengembangkan media madrasah. 

Ustadz Aziz Ja'far selaku dewan pembimbing ekstrakulikuler jurnalistik MAN Denanyar mengaku tertarik belajar jurnalistik di Majalah Aula media yang menjadi kebangaan Nahdlatul Ulama ini. “Melalui kunjungan ini, diharapkan siswa termotivasi untuk lebih meningkatkan produktifitas tulisan dan pengelolaan majalah di madrasah,” katanya, Kamis (21/2).

"Anak-anak ini memiliki keinginan yang luar biasa dalam belajar menulis sekaligus ingin tahu bagaimana proses manajemen di suatu media,” ungkapnya. Melalui kunjungan ini, siswa bisa termotivasi, tergugah hatinya untuk menulis dan bermutu, lanjutnya. 
Sementara, Redaktur Majalah Aula Rofii Boenawi memaparkan ada tiga ciri khas yang terus dijaga di Majalah Aula. Yaitu reportase, wawasan dan profil tokoh, serta lembaga pendidikan di lingkungan NU.

"Misalnya konten reportase, kami selalu memantau kegiatan NU baik yang di pusat, lembaga, banom hingga kegiatan di ranting,” urai mahasiswa pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini. Berbeda dengan konten profil yang fokusnya pada keteladanan baik jamiyah NU, jamaah NU, atau siapa pun yang mengelola NU, lanjutnya. 

Disampaikan Rofii yang juga sebagai sekertaris redaksi, bahwa media harus mengetahui segmen pasar. Misalnya majalah madrasah, konten yang disajikan harus nuansa pendidikan, dan tidak keluar dari bidang tersebut. 
Dirinya tidak menampik banyak madrasah yang gagal menerbitkan majalah dengan sejumlah kendala. “Baik karena malas, tidak ada motivasi, sampai kurang ada kedisiplinan saat deadline,” jelasnya. 

Agar siswa memili ketertarikan dan betah menggeluti dunia jurnalistik, maka perlu sering berdiskusi. “Perlunya diskusi bersama senior wartawan dari media luar. Tujuannya tidak lain untuk motivasi,“ tandasnya. (Lina/Ibnu Nawawi)