PWNU Jatim: NU Harus Dekat dengan Permasalahan ‘Wong Cilik’
NU Online · Ahad, 8 April 2018 | 10:30 WIB
Ketua PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah mengungkapkan, sebagian besar basis sosial warga NU adalah masyakarat kecil yang hidup dengan berbagai ketimpangan, baik ekonomi, sosial, dan politik.
Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan terbesar di Indonesia yang kini akan memasuki usia satu abad, NU Harus menjadi solusi atas ketimpangan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Kiai Mutawakkil pada malam puncak peringatan hari Lahir (Harlah) ke-95 NU, pelantikan pengurus PCNU masa khidmat 2017-2022, dan peresmian Gedung NU Pacitan, Sabtu (7/4) malam.
"Basis sosial terbesar Nahdlatul Ulama adalah masyakarat wong cilik. Oleh karena itu kalau ada masalah pengangguran, pertanian, perkebunan, kekurangan pupuk, dan masalah ekonomi pasar, pasti di situ ada warga NU," katanya.
Untuk menjawabnya, menurut pengasuh pesantren Zaenul Hasan Genggong Probolinggo ini, NU harus hadir di tengah masyarakat dengan membawa solusi untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut.
"Oleh karena itu saya menitipkan pesan kepada pengurus Nahdlatul Ulama agar supaya Jam'iyyah Nahdlatul Ulama melalui program-programnya selalu hadir dan dekat dengan persoalan kongkrit yang dihadapi oleh warga NU," pintanya.
Pada momentum harlah NU ini, Kiai Mutawakkil mengajak kepada segenap pengurus NU untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyakarat agar peran NU semakin dapat dirasakan oleh masyarakat kecil.
"Sehebat apapun inovasi dan kreativitas kita maka jangan sampai meninggalkan basis utama NU yaitu masyarakat wong cilik," sambungnya.
Untuk mengoptimalkan program kerjanya, NU tidak bisa berjalan sendiri. NU harus melakukan kerjasama dan bergandengan tangan dengan berbagai pihak, utamanya pemerintah daerah.
"Saya harapkan pemerintah daerah untuk menjadikan NU sebagai duta. Melakukan rembuk bersama untuk menciptakan kemaslahatan bersama," pesannya.
Tampak hadir dalam acara pelantikan tersebut, Mustasyar PCNU KH Burhanuddin HB, KH Imam Faqih Sujak, Rais Syuriyah KH Abdullah Sadjad, Ketua Tanfidziyah KH Mahmud, Bupati Pacitan H Indartato, seluruh ketua badan otonom dan lembaga serta ketua MWC NU se-Pacitan. (Zaenal Faizin/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
Terkini
Lihat Semua