PWNU Sulawesi Selatan Peringati Harlah dengan Istighotsah
Sen, 8 Februari 2021 | 13:00 WIB
Makassar, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Selatan memperingati Hari Lahir (Harlah) Ke-95 Nahdlatul Ulama dengan menggelar acara Istighotsah dan Doa untuk Para Muassis (Pendiri) NU. Mengingat kondisi masih dalam Pandemi Covid-19, Acara ini dilaksanakan secara online dan offline yang dipusatkan di Masjid Gedung Kopertais Wilayah VIII Makassar, Ahad (7/2).
Ketua PWNU Sulsel KH Hamzah Harun mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Harlah. "Istighotsah dan doa untuk Muassis NU merupakan rangkaian dari Harlah NU yang setiap tahun dilakukan dalam rangka mengenang para kiai dan ulama pendahulu NU," katanya.
Sementara dalam pidato singkatnya, Rais Syuriyah PWNU Sulsel AGH Kiai Sanusi Baco mengajak pada para pengurus dan warga NU untuk terus berkhidmah kepada NU. Hal ini dilakukan bukan untuk agama saja namun bagi kebaikan bangsa Indonesia.
"Demi kemaslahatan masyarakat, agama, bangsa dan negara," tutur ulama karismatik Sulsel yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel ini.
Acara istighotsah juga menghadirkan Katib ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf yang dalam mauidzatul hasanahnya memaparkan kiprah NU yang sebentar lagi akan memasuki umur 1 abad (100 tahun). Eksistensi NU sampai dengan saat ini menurutnya bisa menjadi bukti perjalanan panjang perjuangan NU.
"Berkontribusi untuk bangsa ini sudah banyak lika-likunya. Kadang menjumpai perjalanan yang mudah, tapi tidak sedikit kita jumpai perjalanan yang terjal," katanya.
Ia pun berharap ke depan, NU tetap menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang tumbuh subur di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan senantiasa memberikan solusi dari setiap problem yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Semoga kita semua mendapat barakah dan kearifan yang pernah dianugerahkan Allah kepada para muassis Nahdlatul Ulama," harapnya.
Pelaksanaan kegiatan istighotsah ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat di lokasi kegiatan. Di antaranya dengan membatasi jumlah yang hadir dan penggunaan masker selama kegiatan.
Kontributor: Ridwan
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Biaya Haji 2024 Bisa Dicicil, Begini Skemanya
2
Pengikut NU Melonjak, Gus Yahya Imbau Pengurus Pahami Karakteristik Nahdliyin Masa Kini
3
Tok! Biaya Haji 2024 sebesar Rp 93,4 Juta, Jamaah Bayar Rp 56 Juta
4
Khutbah Jumat: Al-Qur’an dan Perintah Menjaga Lingkungan Hidup
5
Tanggapi SE Menag 11/2023, Gus Yahya: Ibadah Harus Boleh di Mana Saja
6
Kisah Pohon Kurma Menangis di Hadapan Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua