Daerah

Rahasia UPZISNU di Jombang Mampu Santuni Sejumlah Warga 

Rab, 2 Oktober 2019 | 13:00 WIB

Rahasia UPZISNU di Jombang Mampu Santuni Sejumlah Warga 

Warga penerima manfaat santunan dari UPZISNU Kepatihan, Jombang. (Foto: NU Online/A Syamsul Arifin)

Jombang, NU Online
Unit Pengelola Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur terbilang cukup aktif memberikan bantuan.
 
Demikian aktifnya, unit ini bisa menyantuni dan membantu puluhan masyarakat yang ada di lingkungannya dalam waktu yang tidak lama. Santunan diberikan mulai dari warga yang sakit biasa, opname hingga meninggal.
 
"UPZISNU Kepatihan bulan ini panen berkah. Kenapa demikian? karena kemanfaatannya luar biasa atau di luar kebiasaan. Tidak kurang dari 20 orang yang sakit, empat orang opname bahkan dalam sepekan ini tiga orang meninggal semua bisa tersantuni," kata Ketua UPZISNU Kepatihan, H Muhammad Manshur kepada NU Online, Rabu (2/10).
 
Adapun total bantuan secara keseluruhan kurang lebih dari Rp7 juta. Nominal ini memang terbilang masih kecil, namun setingkatan UPZISNU sudah cukup bisa menggembirakan pengelola, juga masyarakat yang menerima bantuan. 
 
"Semuanya kalau ditotal bantuan bisa menyentuh angka Rp7 juta," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Manshur ini menjelaskan terkait rahasia UPZISNU bisa membantu puluhan warganya itu. Menurut dia cukup bermodal menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sejumlah program UPZISNU disosialisasikan kepada mereka sebelumnya. 
 
"Konsisten dengan janji program yang kita tawarkan, sehingga kepercayaan itu terus tertanam," ucap Manshur.
 
Setelah kepercayaan sudah terbangun, selanjutnya UPZISNU selalu berbenah dan mengevaluasi setiap usai menjalankan program-programnya. 
 
"Kita juga terus berusaha memperbaiki setiap kekurangan," jelasnya.
Tak berhenti di situ, ada prinsip yang menjadi pegangan khususnya dalam setiap memberikan bantuan. Yakni, UPZISNU berupaya bersih dari unsur politik tertentu. Di samping itu tidak membedakan agama warga. Mereka yang dinilai layak mendapat bantuan, dipastikan hadir membantu. 
 
"Kita tidak terkait dengan politik manapun, tidak tersekat dengan paham dan agama apapun," tuturnya.
 
Ditanya dari mana sumber dananya, ia menyebut hanya berasal dari satu sumber, yaitu gerakan kaleng kotak infaq (koin) kemandirian yang disebar kepada warga. Kemudian dikelola dengan baik, dan peruntukannya untuk mereka sendiri khususnya yang membutuhkan bantuan.
 
Diakuinya, sudah sekitar 500 lebih kaleng kemandirian yang disebar kepada warga Kepatihan. Mereka antusias bersedekah melalui kaleng yang dimilikinya dengan niat membantu sesama warga. 
 
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi