Daerah
Rais Syuriyah NU Sragen: Santri Mesti Siap Terjun ke Masyarakat
NU Online · Selasa, 24 Oktober 2017 | 06:02 WIB
Sragen, NU Online
Upacara peringatan Hari Santri nasional (HSN) 2017 di Sragen diselenggarakan di Lapangan Kelurahan Nglorog, Sragen, Ahad (22/10).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan peran penting kaum santri dalam perjalanan bangsa.
“Momentum hari santri ini, perlu ditransformasikan menjadi gerakan paham kebangsaan yang bersinergi dengan keagamaan. Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas tanah air karena itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan,” tegas dia.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Sragen KH Riyadh Mushoffa berharap pada momentum HSN kali ini santri menjadi semakin lebih mandiri.
“Sehingga ketika terjun di masyarakat bisa mengemban tugas sebagai waratsatul anbiya', dan semestinya santri yang tetap berpegang teguh berkomitmen menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI,” tuturnya.
Ia juga berpesan semestinya santri harus berbekal ilmu yang lengkap.
“Mumpuni dalam ulumud diniyyah, berakhlaqul karimah, bisa menjadi uswatun hasanah di lingkungannya, dan juga bashirun bi ahli zamanihi artinya tahu dan bisa mengikuti perkembangan zamannya serta menjaganya,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Upacara peringatan Hari Santri nasional (HSN) 2017 di Sragen diselenggarakan di Lapangan Kelurahan Nglorog, Sragen, Ahad (22/10).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan peran penting kaum santri dalam perjalanan bangsa.
“Momentum hari santri ini, perlu ditransformasikan menjadi gerakan paham kebangsaan yang bersinergi dengan keagamaan. Mencintai agama mustahil tanpa berpijak di atas tanah air karena itu Islam harus bersanding dengan paham kebangsaan,” tegas dia.
Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Sragen KH Riyadh Mushoffa berharap pada momentum HSN kali ini santri menjadi semakin lebih mandiri.
“Sehingga ketika terjun di masyarakat bisa mengemban tugas sebagai waratsatul anbiya', dan semestinya santri yang tetap berpegang teguh berkomitmen menjaga Pancasila dan keutuhan NKRI,” tuturnya.
Ia juga berpesan semestinya santri harus berbekal ilmu yang lengkap.
“Mumpuni dalam ulumud diniyyah, berakhlaqul karimah, bisa menjadi uswatun hasanah di lingkungannya, dan juga bashirun bi ahli zamanihi artinya tahu dan bisa mengikuti perkembangan zamannya serta menjaganya,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
2
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
3
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua
