Rais Syuriyah PCNU Kudus: Nahdliyin Jangan Terkecoh "Aliran" Baru
NU Online · Ahad, 18 Mei 2014 | 12:00 WIB
Kudus, NU Online
Rais PCNU Kudus KHM.Ulil Albab Arwani meminta warga NU tidak mudah terkecoh munculnya golongan atau aliran baru yang menggunakan nama Islami. Sebab pada kenyataanya, golongan tersebut ada yang amalannya menyimpang dari ajaran agama.
<>
“Kalau ada yang menyatakan Islam, tetapi gerakannya tidak sesuai amalan NU, perlu diwaspadai,” katanya saat bertausiyah pada Haflah Dzikir dan Maulidur Rasul dalam rangka peringatan harlah ke 91 NU, Haul KH Hasyim Asy’ari dan 100 hari wafatnya Mbah Sahal di Masjid Agung Kudus, Jum’at malam (16/5).
Putra KH Arwani Amin yang biasa disapa Gus Bab ini mencontohkan, di Indonesia telah ada sebuah golongan yang namanya menggunakan label Al-Qur’aan. Namun, mereka memahami isi Al-Qur’an dengan cara yang salah karena hanya berdasarkan penafsiran akalnya sendiri.
“Kita warga NU jangan ikut-ikut seperti itu. Warga NU harus memahami Al Qur’an dengan mengikuti pendapat ulama,” tandasnya kepada ribuan Nahdliyin yang hadir.
Gus Bab memaparkan, para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama sebagai upaya untuk membentengi warga dari rongrongan aqidah yang tidak sepaham Aswaja. Dijelaskan, Aqidah yang dijalankan NU berdasarkan empat pokok yakni Al Qur’an, hadits, ijma’ dan qiyas.
“NU juga bercirikan amalan Aswaja seperti tahlilan, tawasullan, maulidan, manaqiban dan amalan yang sering dilakukan warga NU seperti malam haflah ini,” terangnya.
Adanya NU hingga sekarang, kata Gus Bab, akan menolong masyarakat supaya tidak tersesat kepada ajaran yang tidak benar. NU berkomitmen memperjuangkan sekaligus menjaga Aswaja sebagai aqidah yang benar.
Selain itu, Warga NU diminta mampu meneladani jejak perjuangan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan Rais ‘Aam KHM Sahal Mahfudh. Kedua ulama NU ini memiliki ilmu agama yang alim disamping ilmu kemasyarakatannya.
“Malam ini kita memperingati haul Mbah Hasyim dan Mbah Sahal untuk mengenang dan mendoakan serta mengharap berkah atas kealiman ilmunya dan bermacam-macam ilmunya,” tandas Gus Bab yang juga pengasuh Pondok Yanbu’ul-Qur’an Kudus.
Dalam acara yang diselenggarakan PCNU Kudus ini, Gus Bab juga menekankan pentingnya menjalankan shalat lima waktu. Ia mengajak selalu rajin shalat tepat waktu karena hal itu menjadi tolok ukur kepribadian setiap muslim.
“Bila shalatnya rajin maka akhlak dan tindakannya sesuai ajaran Allah. Begitu pula sebaliknya,”tegasnya lagi.
Peringatan haflah dzikir dan maulidurrasul ini merupakan acara puncak peringatan harlah ke 91 NU yang dikemas juga memperingati haul pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dan 100 hari wafatnya KHM Sahal Mahfud. Acara yang menggandeng jamaah Al Khidmah Kudus ini dihadiri ribuan umat NU dari seluruh penjuru kota Kudus.
Rangkaian acaranya, diawali khotmil Qur’an, pembacaan manaqib Syech Abdul Qodir, Tahlilan dan pembacaan maulidurrasul dan ditutup mauidhoh hasanah dari Rais Syuriyah PCNU Kudus KHM Ulil Albab Arwani tersebut. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua