Daerah NU BOJONEGORO

Rais Syuriyah Wafat, Penggantian Lewat Musyawarah

NU Online  ·  Rabu, 21 Agustus 2013 | 04:27 WIB

Bojonegoro, NU Online
Meskipun saat ini warga Nahdliyin Bojonegoro berduka dengan wafatnya Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Bojonegoro KH Misbah Syakur, roda organisasi PCNU tetap harus berjalan sebagaimana mestinya dengan sosok rais syuriah baru.
<>
Hal itu disampaikan Ketua Tandfidziyah PCNU Bojonegoro dr Kholid Ubed, Selasa (20/8) malam. Menurut dia, meski sementara ini PCNU Bojonegoro kehilangan Rais Syuriahnya, persatuan antar warga Nahdliyin tetap terjaga. Dia berharap penggantian rais syuriah bisa dilaksanakan dengan kolektif dan berdasarkan keputusan bersama.

"Sebagaimana dalam kepemimpinan NU  selama ini masalah pemimpin (Rais Syuriah) dipilih dengan kesepakatan bersama," jelasnya.

Dikatakan, musyawarah mufakat diperlukan agar tercipta kerukunan sesama warga Nahdliyin. Selama ini tidak diperkenankan memilih pemimpin secara personal tanpa melalui musyawarah.

"Musyawarah dan kesepakatan bisa diakui sah jika jumlah pesertanya memenuhi kuorum. Peserta bisa dari pengurus-pengurus harian PCNU dan banom-banom (badan otonom) NU lainnya," imbuh mantan Ketua Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Bojonegoro ini.

Ditanya rencana kapan pastinya musyawarah itu dilaksanakan, pria yang juga dokter spesialis penyakit dalam ini belum bisa memastikan, yang jelas musyawarah akan secepatnya dilakukan. "Ya, sesegera mungkin diusahakan, setelah kami sepakati dulu kapan waktu yang tepat,"pungkasnya.

KH Misbah Syakur terpilih kembali sebagai rais ryuriyah PCNU Bojonegoro bersama dr Kholid Ubed sebagai ketua tanfidhiyah masa khidmat 2013-2018 dalam Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) XXII 2013 Kabupaten Bojonegoro di komplek STAI Sunan Giri Bojonegoro, Maret lalu. Keduanya hingga kini belum dilantik. 

 

Penulis: Mahbib Khoiron