Brebes, NU Online
Di bulan Ramadhan, Pesanteren menjadi pusat kajian ilmu keagamaan sehingga digelar berbagai kegiatan yang mendukung kajian-kajian kitab guna meningkatkan nilai ibadah. Demikian juga yang dilakukan Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Jateng, dalam bulan Ramadhan 1432 Hijriyah ini akan menggelar berbagai kajian agama.
<>
“Kebiasaan pesantren, setiap Ramadhan, mengadakan pengajian pasaran atau pembahasan Kitab-kitab salaf yang diselesaikan dalam 1 bulan,” kata Pengasuh Pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Jateng KH Masruri Abdul Mughni dalam perbincangan dengan NU Online di kediamannya kompleks pesantren Senin sore (25/7).
Namun dia menyayangkan, pada saat bulan puasa sekolah-sekolah masih aktif pembelajaran sehingga anak-anak sekolah tidak bisa menyelesaikan kitab yang menjadi target pengajian. “Dulu, sekolah bisa libur sehingga bisa mengikuti pengajian hingga kitab yang di kaji sampai tamat,” katanya.
Di Ramadhan ini, lanjutnya, pesantren secara aktif menambah porsi kajian kitab tafsir Jalalael, Ikhya Ulumudin, Riyadus Sholikhin dan kitab-kitab Tasawuf lainnya.
Sedangkan pengajian yang dikhususkan untuk santri dan masyrakat umum, digelar bada shubuh dan bada ashar yang dijuga disiarkan lewat radio pesantren Tsania FM. Format pengajian dilakukan pengelompokan.
Pertama, pengajian sentral diikuti oleh santri dan warga masyarakat membahas kitab Sulamut Taufiq dan Itmamul Wafa. Kedua, pengajian khusus santri dengan bahasan kitab Ihya Ulumuddin untuk santri senior dan Tadarus untuk santri yunior.
Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua