Daerah

Rapimwil IPNU Jatim Antisipasi Dampak Revolusi Industri

NU Online  ·  Sabtu, 11 Mei 2019 | 15:30 WIB

Rapimwil IPNU Jatim Antisipasi Dampak Revolusi Industri

Rapimwil PW IPNU Jatim di Pesantren Al-Yasini, Pasuruan.

Pasuruan, NU Online
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, revolusi industri 4.0 menjadi era di mana teknologi menjadi ikon utamanya. Tentu banyak kelebihan dan kekurangan di industri 4.0. Salah satu kelebihanya adalah semua pelajar saat ini tidak lagi gagap teknologi, namun pemanfaatan negatif pada teknologi menjadi ancaman tersendiri.

Hal tersebut disampaikan Choirul Mubtadiin pada Rapat Pimpinan Wilayah atau Rapimwil Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur. “Ada beberapa dampak era revolusi industri 4.0 munculnya hoaks, Sara, dan penyelewengan ideologi di media sosial,” kata Ketua PW IPNU Jatim ini, Sabtu (11/5).

"Era revolusi industri 4.0 memiliki ancaman di lingkungan kita di antaranya banyaknya hoaks, fitnah, individualistik, no interaction each other, candu teknologi dan masih banyak lagi dampak lain,” jelasnya. Maka dari itu Rapimwil IPNU Jawa Timur ini mengambil tema Transformasi Pelajar Menyongsong Era Sociaty 5.0, lanjutnya.

Dalam Rapimwil ini akan membahas tiga komisi untuk menjawab problematika pelajar. Pertama adalah komisi jaringan sekolah dan pesantren. “Dalam hal ini pelajar dan santri harus bisa menjawab tantangan zaman, mulai revolusi industri pertama hingga era sociaty 5.0,” ungkapnya. 

Kemudian komisi organisasi yang akan membahas isu setrategis di kalangan pelajar saat ini.
Rapimwil yang diadakan di Pondok Pesantren Terpadu Al- Yasini Kabupaten Pasuruan dan dihadiri seluruh Pimpinan Cabang IPNU se-Jawa Timur. 

Menurut Diin, sapaan akrabnya, pelajar saat ini tidak boleh ketinggalan dengan isu era society 5.0. “Di mana sebuah era yang mengedepankan integrasi antara dunia maya dengan ruang fisik,” urainya.

Acara dihadiri Pimpinan Pusat IPNU, Aswandi. Ia ikut menyampaikan bahwa IPNU harus bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai cara untuk menyongsong 5.0. “Salah satunya adalah dalam ranah pendidikan,” katanya.

Sedangkan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jatim yang diwakili H Misbah Munir juga ikut mendukung atas terselenggaranya Rapinwil ini.

“Pelajar NU saat ini adalah pelajar yang akan menggantikan posisi kita di jajaran Pengurus Cabang, Pengurus Wilayah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.

Pembukaan Rapinwil ditutup buka bersama dengan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan. Wakil Bupati Kabupaten Pasuruan juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)