Daerah

Rasul Pernah Memberi Hadiah Orang yang Bershalawat

Ahad, 15 September 2019 | 11:30 WIB

Rasul Pernah Memberi Hadiah Orang yang Bershalawat

foto: Ilustrasi

Kota Banjar, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, H Marsudi Suhud mengatakan, shalawat bukan bid'ah. Rasulullah saja ketika hidup pernah memberi hadiah kepada orang yang bershalawat kepadanya, namanya Ka'ab bin Zubair.
 
"Tidak ada doa yang tidak diijabah tanpa dengan bershalawat," ungkapnya. 
Hal tersebut ditegaskan oleh KH Marsudi Suhud saat bershalawat bersama habib Umar bin Ahmad Bafaqih dan keluarga besar Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar Jawa Barat, Sabtu (14/9) malam.
 
Dikisahkan, Ka'ab bin Zubair yang pernah ingin membunuh Rasulullah SAW, namun malah diberi hadiah seuntai kain berwarna hijau lurik oleh Rasulullah SAW. 
 
"Dahulu Ka'ab bin Zubair adalah seorang penyair. Karena pemenang dari perlombaan syair, syairnya digantung di Kakbah disebut Sab'un Muallaqoh atau tujuh syair yang digantung di kakbah, syair yang paling top," jelasnya. 
 
Dijelaskan, dahulu dia sadar pernah ingin membunuh Rasulullah. Atas kesadaran tersebut, iapun mencari Rasulullah sampai Madinah. Ketika menghadap Rasulullah dia berbicara dengan para sahabat dan menceritakan perjalanannya dalam mencari Rasulullah bahwa dulu ia ingin membunuh Rasulullah. Lalu tangan Ka'ab diletakkan di atas paha Nabi. Ka'ab pun memulai berbicara pada Nabi bahwa dahulu ada seseorang bernama  Ka'ab yang ingin membunuh Rasulullah. Dan saat itu ia belum mengaku bahwa dia adalah Ka'ab.
 
"Apakah jika Ka'ab datang menghadapmu apakah engkau akan mengampuninya ya Rasulullah?, tanya Ka'ab. "Tentu aku akan memberikan maaf terhadapnya," jawab Rasulullah. Tanpa basa basi iapun mengaku bahwa ialah yang bernama Ka'ab tersebut. Karena dirinya telah diampuni, lalu melantunkan sebuah syair, syairnya adalah memuji Rasulullah. 
 
"Syair memuji Rasulullah dilantunkan ketika Rasulullah masih ada," tegas Kiai Marsudi. 
 
Namun, ketika sampai ke bait 57, bait yang memuji Rasul. Yang menceritakan tentang mengagumkan dan memuji Rasul, dengan spontan Rasul memberikan hadiah berupa kain hijau lurik. Biasanya orang Timur Tengah menyebutnya dengan burdah. Syair bernama 'Banat Suad' terkenal dengan nama Burdah. Sampai saat ini burdah masih ada di museum Top Kafi Istanbul Turki. 
 
Kita semua seneng memuji Rasul dan itu tidak bidah. "Wong Rasul saja memberi hadiah," katanya. "Jadi, bukan bidah," tambahnya.  "Semoga yang datang pada majelis shalawat ini mendapat hadiah sampai anak cucunya. Shalawat dalam bahasa Jawanya muji Rasul," tandasnya. 
 
Kontributor: Siti Aisyah
Editor: Abdul Muiz