Daerah

Rektor Baru Ingin Jadikan UIN Wali Songo Pusat Moderasi

Sab, 27 Juli 2019 | 07:30 WIB

Rektor Baru Ingin Jadikan UIN Wali Songo Pusat Moderasi

Rektor UIN Semarang yang baru, prof Imam Taufiq (dua dari kiri)

Semarang, NU Online
Usai dilantik pada Selasa (23/7) kemarin di Jakarta oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Prof Imam Taufiq hadir mengikuti prosesi pisah sambut rektor baru mengantikan Prof Muhibbin Noor di Aula 1 Kampus 1 UIN Wali Songo Semarang, Jumat (26/7).
 
Dalam sambutanya, Imam Taufiq menyampaikan, banyak terima kasih kepada Prof Muhibbin atas prestasi yang telah diraih oleh kampus UIN Walisongo selama ini.
Ia mengaku memang berat dan butuh kerja keras guna malanjutkan prestasi yang sudah diraih oleh kampus.
 
“Maka dalam hal ini, kami butuh support dan dukungan semua pihak amanah dan tanggung jawab besar ini,” harapnya.
 
Dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu (27/7) Prof Imam  menyampaikan, menghadapi tantangan ke depan sebuah lembaga perguruan tinggi terkait revolusi 4.0, dibutuhkan sinergitas berbagai semua pihak.
 
“Tidak dipungkiri di tengah semua sosiati data, maka semua melakukan skenario aspek 4.0. Sehingga akselerasi kampus dalam mensupport dengan progam-progam 4.0 segera dilakukan. Tidak ada lagi tempat kecuali harus melakukan adaptasi ini,” jelasnya.
 
Menurutnya, saat ini Indonesia atau masyarakat Jawa Tengah termasuk kampus UIN tertantang oleh problem-problem radikalisme dan terorisme. “Saya yakin isu-isu moderasi menjadi penting. Kami juga berencana menjadikan kampus sebagai konsep moderasi dari aspek ICC IT,” tegasnya.
 
Melalui konsep tersebut, bagaimana menjadikan kampus sebagai sumber refrensi-refrensi moderasi salafiyah mulai dari segi konten, program, riset dan yang lainnya yang menjadi penting.
 
Mengahadapi hal itu, ke depan kampus akan membangun dan menambah beberapa ma’had (pondok mahasiswa). Di samping itu juga mengajak 29 pondok yang ada di sekitar kampus untuk bekerjasama melakukan diskusi-diskusi.
 
“Termasuk mengelola anak-anak kami. Kami berencana semua mahasiswa baru wajib tinggal di pesatren,” tambahnya.
 
Terlahir, Dosen Tafsir Hadits tersebut akan menjadikan kampus sebagai kampung Wali Songo, pusat pengembangan bisnis dan destinasi keagamaan.
 
“Kami memohon dukungan secara khusus. Tidak lupa ucapan terima kasih sekali kepada Prof Muhibbin sudah mengawal UIN Wali Songo. Kami juga meminta dukungan dan masukan dan saran untuk membawa kampus UIN ini ke depan,” harapnya.
 
Sementara itu, Prof Muhibbin mengucapakan terima kasih kepada seluruh tim yang telah membantu sejak menjadi rektor tahun 2010.
 
“Alhamdulillah rencana perubahan-perubahan diberbagai bidang sudah berjalan. Saya berharap pembangunan tetap berjalan lancar. Ke depan semoga kampus ini bisa lebih baik lagi sebagai kampus universitas,” harapnya. (Red: Muiz)