Daerah

Saat Para Polisi Gemakan Ya Lal Wathan di Mukerwil PWNU Lampung 

Ahad, 30 Oktober 2022 | 06:00 WIB

Saat Para Polisi Gemakan Ya Lal Wathan di Mukerwil PWNU Lampung 

Anggota polisi membawakan lagu Ya Lal Wathan pada Mukerwil PWNU Lampung di Hotel Horison Bandarlampung, Sabtu (29/10/2022). (Foto: NU Online/M Faizin)

Bandarlampung, NU Online
Ada yang unik dari gelaran Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Keempat Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung yang dilaksanakan di Hotel Horison Bandarlampung, Sabtu (29/10/2022). Lagu Ya Lal Wathan yang bergema di kegiatan tersebut dipandu Tim Marawis Kepolisian Daerah Lampung. 


Sambil menabuh alat musik marawis, anggota kepolisian berjumlah 25 orang dengan apik dan kompak melantunkan lagu karya KH Wahab Hasbullah ini. Para peserta Mukerwil juga ikut menyanyikan lagu tersebut seraya mengepalkan tangan. 


"Keren. Mantap," kata salah satu peserta Mukerwil, Auladi Rosyad setelah penampilan Tim Marawis Polda yang juga membawakan lagu lain seperti Shalatun Bissalamil Mubin dan Shalatullah Salamullah ini.


Tim Marawis Polda semakin semangat ketika Kapolda Lampung Irjen Pol Akhmad Wiyagus juga hadir dan menyaksikan penampilan mereka. Terlebih Tim Marawis ini mendapatkan apresiasi dari Rais Syuriyah PWNU Lampung KH Muhsin Abdillah. 


"Perlu diteruskan bukan hanya pada kali ini, tapi pada kesempatan lain juga," kata Pengasuh Pesantren Darussaadah Lampung Tengah ini. 

 

Sementara Akhmad Wiyagus yang juga membuka acara tersebut secara resmi mengatakan Polri tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan tugas menegakan hukum. Sinergisitas NU dan Polri menjadi sebuah keniscayaan. 


Sinergisitas ini menurut Kapolda sudah dilakukan dengan melakukan pertemuan dan koordinasi dengan seluruh pengurus NU mulai dari pengurus wilayah sampai dengan ranting beberapa waktu lalu secara daring. 


Saat memberi pengarahan, Ketua PBNU KH Miftah Faqih mengajak kepada para pengurus NU untuk melakukan pengabdian dengan mengedepankan ketawaduan. Ia mengajak para pengurus untuk menyingkirkan keangkuhan dan keakuan. 


"Khidmah yang disertai dengan keangkuhan dan keakuan adalah pengkhidmatan palsu," tegasnya. 

 

Mukerwil ini mengangkat tema Memperkuat Khidmah Jamiyyah dalam Menyongsong Satu Abad Nahdlatul Ulama. Mukerwil digelar selama dua hari, Sabtu-Ahad, 29-30 Oktober 2022. Tema Mukerwil menurut Ketua PWNU Lampung Prof Wan Djamaluddin terinspirasi dari tagline pengkhidmatan PBNU yakni Merawat Jagat Membangun Peradaban

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan