Daerah 1 ABAD NU

Sambut 1 Abad NU, Pesantren Nasyrul Ulum Sumenep Persembahkan Shalawat 'Izzah

Ahad, 5 Februari 2023 | 07:00 WIB

Sambut 1 Abad NU, Pesantren Nasyrul Ulum Sumenep Persembahkan Shalawat 'Izzah

Grup Nasyrul Ulum Junior saat membawakan Shalawat Izzah. (Foto: YouTube Kendedes Music Production)

Sumenep, NU Online 
Banyak sekali ekspresi syukur yang diluapkan warga Nahdliyin dalam memperingati 1 Abad NU. Salah satu ekspresi syukur yang ditunjukkan oleh Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake, Bluto, Sumenep adalah mempersembahkan shalawat 'Izzah.


Shalawat yang viral di kanal YouTube Kendedes Music Production tersebut dibawakan oleh Ning Asna Mutimmatis Saadah (12 tahun), putri dari KH Saifullah Siddiq dan Ny Afifah Hamid.


Syair shalawat ini diciptakan oleh Mustasyar PCNU Pamekasan, KH A Hamid Mannan Munif yang juga Pengasuh Pesantren Nasyrul Ulum Aengdake. Liriknya dibuat oleh Ny Shufiatur Rizqiyah, aransemen musik dari Andi Kendedes, backing vokal dibawakan oleh grup Nasyrul Ulum Junior.


Dijelaskan oleh Kiai Hamid Mannan, sebenarnya nama shalawatnya adalah Li’izzati Nahdlatil Ulama, kemudian disingkat shalawat 'Izzah.


Lebih lanjut, shalawat ini merupakan hasil perenungannya menjelang Muktamar ke-34 NU di Lampung. Pada saat itu, Kiai Hamid prihatin melihat situasi dan khawatir timbul perpecahan di lingkungan NU akibat adu domba, fitnah, dan upaya orang-orang yang ingin merusak NU.


"Sebetulnya shalawat ini kami untuk kalangan keluarga, santri, dan alumni serta Taman Kanak-kanak (TK) Muslimat NU Pamekasan yang berbarengan dengan momen 1 Abad NU,” terangnya saat dikonfirmasi NU Online, Jumat (3/2/2023).


Seiring permintaan alumni, Kiai Hamid lalu meminta kepada Ny Shufiatur Rizqiyah untuk membuatkan lirik dan diaransemen oleh Andi Kendedes.


“Kami lupa waktu pembuatannya. Yang jelas, pembuatannya melalui perenungan dan konsultasi ke beberapa masyayikh dengan waktu yang cukup lama,” paparnya.


Di saat yang sama, Kiai Zamzami Sabiq Hamid selaku Wakil Pengasuh Pesantren Nasyrul Ulum mengutarakan, ayahnya membuat shalawat tersebut menyelipkan harapan besar dan memiliki nilai-nilai edukatif.


Pertama, shalawat 'Izzah sebagai sarana istighotsah, permohonan kepada Allah dengan bertawassul kepada Rasulullah saw untuk kejayaan NU.


Kedua, mendidik para santri untuk senang membaca shalawat sebagai rasa cinta kepada Nabi Muhammad dan NU. Khusunya kepada muassis, para pemangku dan Nahdliyin yang bersama-sama berkhidmat di NU.


“Ketiga, permohonan perlindungan kepada Allah swt agar NU diselamatkan dari upaya-upaya perpecahan, fitnah, dan adu domba,” tandasnya.


Berikut teks shalawat 'Izzah:


اَللّٰهُمَّ صَلِّى عَلـٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
صَلَاةً تُعِزُّ بِهَا نَهْضَةَ الْعُلَمَاءِ
زُعَمَاءَهَا وَأَعْضَاءَهَا وَمُحِبِّيْهَا
وَتُذِلُّ بِهَا اَعْدَاءَ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ
وَفَتَّانَهَا وَنَمَّامِيْهَا وَمَاكِرِيْهَا
وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَاٰلِهِ وَصَحْبِهِ الْأَتْقِيَاءِ


Kontributor: Firdausi
Editor: Musthofa Asrori