Daerah

Santri Pesantren ini Diwajibkan Ziarah ke Makam Pendiri NU

NU Online  ·  Jumat, 5 Oktober 2018 | 10:30 WIB

Jombang, NU Online
Pondok Pesantren Al-Aqobah Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur rutin mengadakan ziarah ke makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH M Hasyim Asy'ari (Mbah Hasyim) beserta keluarga di komplek Pesantren Tebuireng.

Makam Mbah Hasyim sendiri satu lokasi dengan makam pahlawan nasional KH Wahid Hasyim dan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Lokasi makam berada di sisi barat pondok putra.

"Rutin dari dulu setiap sebulan sekali seluruh santri Al-Aqobah ziarah ke maqbarah keluarga besar KH M Hasyim Asy'ari. Tujuannya tabarrukan ke para ulama, khususnya pendiri NU yakni Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari," jelas Pengasuh Pesantren Al-Aqobah KH Junaidi Hidayat, Kamis (4/10).

Kiai Junaidi menyebutkan alasan lain untuk berziarah dikarenakan dirinya sebagai alumni Pesantren Tebuireng. Sehingga secara garis keilmuan sambung ke Tebuireng. Dan ziarah makam termasuk salah satu cara menghormati guru agar mendapatkan keberkahan ilmu.

"Saya alumni Tebuireng dan sempat jadi kepala madrasah di sana selama bertahun-tahun," tambahnya.

Sementara itu Ketua Pondok Al-Aqobah Nabil mengatakan para santri berangkat ziarah secara bersama dan berbaris rapi menuju makam KH M Hasyim Asy'ari. Para pengurus bertugas mengawal santri dan memimpin bacaan tahlil saat di makam.


"Selesai ziarah makam semua harus kembali ke pondok dan tidak boleh berangkat dan pulang sendiri-sendiri, harus bareng. Karena ini program wajib, maka dikawal ketat," ujarnya.

Ia menyebutkan khusus santri baru, diberikan penjelasan khusus manfaat ziarah kubur. Seperti mengingatkan akan kematian sehingga mau beramal soleh dan ziarah ke makam para ulama ada berkahnya. Karena kekasih Allah walaupun wafat tetap memberi manfaat.

"Insyaallah santri Al-Aqobah suka ziarah semua. Terlihat pas berangkat bahagia-bahagia semua," pungkasnya. (Syarif Abdurrahman/Ibnu Nawawi)