Daerah

Satgas Covid-19 Bentukan LPBINU Buleleng Bali Diapresiasi LIPI

Sab, 28 Agustus 2021 | 10:30 WIB

Satgas Covid-19 Bentukan LPBINU Buleleng Bali Diapresiasi LIPI

Satgas Covid-19 Bentukan LPBINU Buleleng Bali. (Foto: NU Online/Abraham)

Buleleng, NU Online
Kelompok Kerja (Pokja) Penguatan Ketangguhan Masyarakat dalam Menghadapi Covid-19 (PKMM Covid-19) di Kabupaten Buleleng Bali mendapatkan perhatian khusus dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta. 


Pokja PKMM Covid-19 ini merupakan satgas bentukan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), di mana di Kabupaten Buleleng berada di Desa Pemuteran dan Desa Banyupoh.


Menariknya, Satgas ini dibentuk berbasis Banjar Dinas (Dusun), dengan total keterlibatan relawan berjumlah 98 orang di dua desa tersebut. Bukan sekedar relawan, Pokja yang masing-masing dusun berjumlah tujuh relawan merupakan gabungan semua unsur stakeholders tingkat dusun, sehingga sosialisasi pencegahan Covid-19 berjalan efektif.


LIPI pada Selasa (24/8) kemudian mengundang Tim Pengembangan Program PKMM Covid-19 Kabupaten Buleleng Abdul Karim Abraham, dan perwakilan Desa Pemuteran, I Made Mastra, dalam Focus Grup Discussion (FGD) bertema Peran Berbagai Aktor dalam Penanganan Covid-19 di dalam Konteks Membangun Masyarakat yang Tangguh: Pengalaman Satgas PKMM di Kabupaten Buleleng. 


Dalam kesempatan tersebut, Karim menjelaskan ada empat tugas utama Pokja. Pertama, mencari dan mengumpulkan data. Pokja yang dibentuk di setiap dusun ini mendata seluruh KK yang ada menggunakan sistem berbasis geospasial meliputi mama, alamat, jenis kelamin, pekerjaan, riwayat medis, dan lain-lain.


Kedua, melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 menggunakan poster, spanduk, dan baliho. Selain alat tersebut dipasang di tempat umum, sosialisasi juga dilakukan di sejumlah tempat ibadah, baik di masjid, pura, maupun gereja.


Ketiga, melakukan pendampingan dan pelayanan. Selama program ini berlangung sembilan bulan, telah mendistribusikan sebanyak 98 alat cuci tangan portable, 42 Thermoghun, 14 ribu masker kesehatan, dan melengkapi fasilitas karantina di tingkat dusun.


Keempat, mendistribusikan bantuan non tunai. Ada sebanyak 3.288 paket sembako yang disalurkan kepada masyarakat terdampak, terutama yang belum dapat bantuan dari pemerintah. Menariknya, bantuan ini menggunakan scan wajah penerima manfaat, sehingga distribusi tepat sasaran dan tidak bisa diwakilkan.


Sementara itu, pada FGD yang berlangsung selama 2 jam tersebut, I Made Mastra selaku Kepala Banjar Dinas Palasari Desa Pemuteran sekaligus Anggota Pokja PKMM LPBINU, dengan antusias menyampaikan pengalamannya selama menjadi relawan dalam satgas ini.


Menurut dia, imbauan-imbauan yang dilakukan sangat efektif, karena Pokja ini bukan hanya sekedar sosialisasi. Akan tetapi, juga mendistribusikan berbagai bantuan yang sangat dirasakan langsung oleh masyarakat.


“Terus terang, ini program yang luar biasa. Padahal pokja ini kan dibentuk oleh NU yang merupakan ormas Islam, tapi banyak yang terlibat dari semua elemen. Bahkan, memberikan bantuan tak memandang agama,” terangnya.


Kontributor: Abraham Iboy
Editor: Musthofa Asrori