Daerah

Sejarah Islam Rembang Kini Terukir dalam Batu Prasasti

NU Online  ·  Senin, 13 April 2015 | 03:04 WIB

Rembang, NU Online
Ada pemandangan baru yang tampak di samping makam Mbah Srimpet atau Tedjokusumo I, Adipati Lasem pertama, yang berada tepat di belakang Masjid Jami' Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
<>
Sebuah batu besar sekarang terlihat di sebelah pusara tersebut. Batu berdiameter 2 meter ini diambil dari daerah di kawasan Gunung Kendhil, Dusun Tluweng, Desa Sendangcoyo, Kecmatan Lasem.

Di permukaan batu yang bobotnya mencapai 4 ton itu terdapat tulisan dan gambar berbentuk ukiran yang menceritakan Perang Sabil pada tahun 1751. Ukiran berbahasa Jawa tersebut dibuat oleh Sardani, perajin asal warga desa setempat.

Sardani menjelaskan, dalam prasasti itu dipaparkan tentang Kiai Ali Baedlowi yang berdiri di atas mimbar masjid. Ia menyampaikan khotbah Jumat sembari membangkitkan semangat seluruh warga Lasem untuk berperang mengusir kaum penjajah dari Belanda.

"Saya sengaja memilih bahan batu putih paras Yogja supaya mudah dipahat. Butuh waktu seminggu untuk menyelesaikan prasasti itu,” tuturnya, Ahad (12/4).

Sardani mengaku, hal paling sulit dalam membuat prasasti ini adalah pada pembuatan tulisan, karena ukuran cukup kecil sehingga membutuhkan ketelitian yang tinggi untuk menyelesaikannya. Ia bengga bisa menyajikan sebuah karya yang mengabadikan sejarah Nusantara.

Abdullah Hamid, salah satu pengurus Masjid Jami' Lasem mengatakan, prasasti ini bermanfaat sebagai penyampai pesan sejarah kepada masyarakat tentang jerih payah pengorbanan meraih kemerdekaan.

"Prasasti ini bukan semata bernilai seni, tetapi juga sebuah media pembelajaran kepada masyarakat untuk menghargai sebuah perjuangan para ulama dalam menebus sebuah kemerdekaan,” ujarnya. (Ahmad Asmu'i/Mahbib)