Serang, NU Online
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Ajat Sudrajat mengungkapkan adanya perbedaan makna antara 'pergerakan' kini dan dulu. Menurutnya, era pra kemerdekaan, pergerakan diartikan sebagai perlawanan yaitu melawan para penjajah. Namun, di era setelah kemerdekaan 'pergerakan' diartikan mengkritisi, membantu, meluruskan dan memberikan saran.
"Saran misalnya dilakukan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Serang kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Serang dengan berbagai hal," kata Ajat, sapaan akrabnyam saat memberikan sambutan Pembukaan Konferensi Cabang (Konfercab) VI GP Ansor Serang di aula Pondok Pesantren Nur El-Falah Yayasan KH Abdul Khabier, Kubang, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (25/1).
Pergerakan, lanjutnya, salah satunya adalah melawan paham intoleransi yang mengarah kepada perpecahan NKRI," ucapnya.
Ajat juga menjelaskan, pergerakan kini adalah kolaborasi memerangi kemiskinan, pengangguran, rendahnya pendidikan, dan kesehatan yang dilakukan oleh semua pihak termasuk GP Ansor sebagai anak kandung dari Nahdlatul Ulama.
"Kita punya musuh yang lebih nyata (yaitu kemiskinan, pengangguran, rendahnya pendidikan dan kesehatan). Kami terus berupaya memerangi itu," tuturnya.
Ia berharap pemuda Ansor dapat memiliki peran yang nyata di masyarakat agar semua persoalan dapat dilakukan secara beriringan.
Untuk diketahui, Kegiatan Konfercab yang mengusung tema Merawat Tradisi, Menegakan Komitmen Keorganisasian dan Kebangsaan dari Ansor untuk Kabupaten Serang berlangsung sehari. Hadir pada kegiatan itu, Pengurus Pusat GP Ansor, Saeful Basuki, Ketua GP Ansor Banten, Ahmad Nuri, Ketua GP Ansor Kabupaten Serang, Abdul Gofur, dan para pengurus Ansor dari seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Serang. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)