Klaten, NU Online
Ketua Majelis Dewan Pendekar Pagar Nusa Klaten, Jawa Tengah, Iman Widodo (Gus Imam) menekankan bahwa para pendekar Pagar Nusa Klaten wajib tidak hanya belajar silat. Mengaji tak kalah pentingnya dengan silat, sehingga harus dijalankan.
"Wajib ngaji, karena kita adalah salah satu badan otonom yang berada di bawah naungan Nahdlatul Ulama," kata Gus Imam Widodo pada kegiatan Ngaji Bareng dan Buka Bersama di Masjid Agung Al-Hikmah, Desa Sidowayah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Sabtu (11/5) sore.
Gus Imam Widodo juga meminta para pendekar Pagar Nusa Klaten harus saling menghormati antara anggota yang satu dengan yang lainnya; menaati peraturan organisasi, serta taat kepada NU dan pimpinan.
Ketaatan sebagai hal yang harus dilakukan karena mengindikasikan keshalehan kepada Allah Swt. Sebaliknya sikap tidak taat sangat bertentangan sebagaimana iblis menolak atau mengingkari perintah Allah.
"Jangan seperti iblis dan setan yang tidak mau sujud kepada Nabi Adam, sehingga iblis dilaknat oleh Allah Swt dibuang ke neraka jahanam," kata Gus Imam Widodo.
Kapolsek Bayat Dwi Nova yang hadir pada kesempatan tersebut meminta pendekar Pagar Nusa tetap menajaga kekompakan dan kerukunan. "Jangan sampai terprovokasi, dan jangan sampai terbawa arus ke hal-hal yang negatif seperti minum-minuman keras, atau tindak kekerasan lainnya," ujarnya.
Sementara Koramil Bayat, Sukemi dalam sambutannya mengatakan Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa harus ditingkatkan agar bisa berprestasi, sehingga bisa memberi nama lebih baik lagi di Pagar Nusa. "Hindari hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian pada diri sendiri dan keluarga," imbunya.
Kegiatan bertajuk Santri Mengaji dihadiri sekitar 250 pendekar Pagar Nusa dari berbagai daerah Juwiring, Pedan, Ceper, Karangdowo, Drono, Ngawen dan Semin Gunungkidul.
Ketua Panitia Penyelenggara, Wahyu Agung Widodo berharap dengan kegiatan tersebut dakwah melalui pencak silat dalam waktu ke depan bisa lebih lancar dan lebih baik lagi. "Mari kita bersama-sama menjaga tali silaturahmi dan terus belajar lagi tentang agama," pungkasnya. (Red: Kendi Setiawan)