Daerah

Seniman Ini Dorong Produktivitas Karya Sastra Masyarakat

NU Online  ·  Ahad, 30 Juli 2017 | 20:10 WIB

Banyumas, NU Online 
Merebaknya media-media maya yang semakin mempermudah orang untuk mempublikasikan sebuah tulisan atau karya sastra membuat kualitas dari sebuah karya sastra tersebut perlu dipertanyakan. Pasalnya di media maya banyak sekali karya sastra yang masih belum bisa disebut sastra.

Ons Untoro, Pegiat Sastra Bulan Purnama Yogyakarta mengatakan hal tersebut dalam acara Sarasehan dan Pertunjukan Sastra Banyumas Besar, Sabtu (29/7) malam di Rumah Makan Selera Roso Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah. 

"Kalau yang kita miliki adalah emas, maka kemanapun kita bawa akan menjadi emas," kata Ons Untoro menganalogikan kualitas sebuah karya sastra yang ada di media. 

Menulis sastra atau puisi itu tidak mudah dan bukan asal nulis langsung jadi, tapi melalui proses pergulatan batin penulisnya. "Tidak asal-asalan nulis langsung jadi sastra," lanjutnya. 

Karena, tambah Kuntoro, sebuah karya sastra dilihat kualitasnya bukan dimana dimuatnya. "Di facebook misalnya, kalau bagus ya bisa dimuat,".

Selain itu, Kuntoro juga menghimbau kepada teman-teman komunitas sastra di Banyumas untuk lebih giat mempublikasikan karyanya di media masa, juga rajin mengikuti sayembara menulis yang banyak digelar di berbagai tempat.

"Jangan takut menulis di manapun," pangkas Kuntoro. 

Sarasehan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Komunitas Getek Artinspiration Ajibarang tersebut berlangsung dengan meriah, banyak seniman serta sastrawan dan komunitas hadir malam itu. 

Diakhir acara para seniman Banyumas bergantian maju kedepan membacakan puisinya satu persatu, sehingga membuat acara sarasehan berlangsung semakin meriah. (Kifayatul Ahyar/Fathoni)