Daerah

Sikapi Corona, Ulama Tangerang Sebut Pentingnya Sedekah

Sen, 30 Maret 2020 | 16:55 WIB

Sikapi Corona, Ulama Tangerang Sebut Pentingnya Sedekah

Di tengah wabah virus Corona yang masih meresahkan, umat Islam dituntut untuk menjaga kebersihan dan mendekatkan diri kepada Allah, salah satunya dengan bersedekah.

Jakarta, NU Online
Di tengah situasi saat ini, di mana masyarakat dihadapkan pada wabah virus Corona, umat Islam harus memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satunya dengan memperbanyak sedekah.

"Perbanyak sedekah, baik harta benda. Bersikap ramah dan perilaku saling menolong kepada sesama," kata KH Ata Suhada, Pengasuh Pesantren Al-Khoirat Gebang, Sukadamai Cikupa, Tangerang.
 
Memberikan tausiyah kepada para santrinya baru-baru ini, Kiai Atha menegaskan agar umat Islam senantiasa menijaga kebersihan dan kesehatan, menjaga wudlu dan dzikir, serta menjauhi maksiat. 
 
"Perbanyak istighfar dan perbanyak shalawat, insyaallah kita tetap aman, imun, dan iman; terhindar terjauhi terlindungi terbentengi dari wabah Corona," ungkapnya.
 
Selain untuk menebalkan iman dan menjauhkan dari murka Allah, ibadah-ibadah tersebut diharapkan sudah menjadi kebiasaan rutin yang tidak ditinggalkan saat wabah Corona nanti berlalu.
 
Kiai Ata mengutip Al-Qur'an Surat Al-Ashr yang menyebutkan bahwa sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman kepada Allah, beramal shalih, dan berpegang teguh kepada kebenaran, serta bersabar dalam hal tersebut.
 
Dengan adanya wabah Corona, menurut Kiai Ata, umat Islam hendaknya dapat mengambil hikmahnya. Salah satunya adalah kekuasaan Allah yang tak mungkin dapat diabaikan manusia. Wabah Corona bisa jadi adalah pengingat Allah agar manusia ingat akan sifat Kasih dan Sayang dari Allah. Kasih sayang itu dibuktikan dengan pengabulan doa dari Allah tatkala manusia sungguh-sungguh berdoa.

"Seorang anak asyik berlari di pinggir jurang, sang ibu dengan kasih sayangnya menarik dan berteriak pada anaknya," Kiai Ata memberikan ibarat. 
 
Padahal, sifat rahman dan rahim Allah jauh lebih besar dari kasih sayang ibu pada anaknya. "Ketika hamba-Nya asyik dalam mengejar keduniawian yang berbahaya ditarik dengan cara-Nya untuk kembali mengingat-Nya," ujarnya.
 
Selain itu, wabah Corona mengingatkan pada kematian, menyadarkan pada kelemahan manusia, dan mencerahkan manusia pada Kebesaran Allah SWT.
Corona menciptakan iklim kondusif dalam bermunajat kepada Allah SWT di mana banyak orang menjadi ingat kepada Allah SWT dan menjadi khusyuk mengharapkan pertolongan-Nya.

"Setiap orang sibuk menjaga kebersihan dan kesehatannya, banyak orang yang selama ini lupa mengingat Allah mulai mengerem syahwat ambisi duniawinya, banyak orang saling peduli dan menjaga dan semakin sayang perhatian pada keluarga, banyak orang meninggalkan maksiat serta banyak tempat-tempat umum yang biasa hingar bingar keramaian menjauhkan diri dari mengingat Allah, keramaian itu sepi bahkan tutup,” pungkasnya.

 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Abdullah Alawi
Â