Daerah

Siswa MI di Jombang Sabet Juara Kungfu tingkat Nasional

Kam, 21 November 2019 | 06:30 WIB

Siswa MI di Jombang Sabet Juara Kungfu tingkat Nasional

Siswa MI Al Mursyidah Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur M Bachrurrochim berhasil menjuarai lomba Kungfu tingkat nasional. (Foto: MI Al Mursyidah)

Jombang, NU Online
Salah seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Mursyidah Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur M Bachrurrochim berhasil memperoleh juara pertama dalam Kejuaran Kungfu tingkat Nasional di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Kegiatan Yang berlangsung cukup sengit karena diikuti berbagai kontingen perwakilan provinsi.
 
Kepala Sekolah MI Al Mursyidah, Aziz Sunhadi mengukapkan perasaan bangganya atas capaian yang diraih oleh siswanya dalam kejuaraan Kungfu tingkat nasional mewakili Jawa Timur itu.
 
"Perasaan senang dan bangga sebagai kepala sekolah atas prestasi yang ditoreh oleh Mas Bachrur dalam mengikuti lomba Kunfu mewakili kontingen," katanya kepada NU Online, Rabu (20/11).
 
Ia berharap prestasi tersebut menjadi motivasi bagi yang lain untuk mendalami ekstrakulikuler sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
 
"Ekstrakulikur mampu mendorong prestasi siswa, sehingga pengalaman seperti M Bachrurrohim bisa menjadi motivasi pada siswa yang lain agar lebih aktif dan giat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler," imbuhnya.
 
Sementara pelatih sekaligus guru pembimbing Kungfu, Ahmad Efendy mengatakan, banyak proses yang sudah dilalui oleh peserta didiknya hingga bisa mengikuti kejuaraan nasional Kungfu. Dimulai dari kejuaraan tingkat kabupaten, provinsi, dan selanjutnya di level nasional.
 
Dulu ekstrakurikuler Kungfu atau Wushu dimulai sejak empat tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2015 silam. Kegiatan di luar pelajaran formal itu dibangun dari awal oleh beberapa guru madrasah sebelum Kungfu eksis seperti sekarang.
 
"Dulu kami beranggapan bahwa ekstrakulikuler yang belum ada menjadi jembatan untuk inovasi dalam mengembangkan prestasi bagi peserta didik, karena menjadi peluang dalam kejuaraan," ungkapnya.
 
Setelah mulai berjalan, ia mengaku dirinya selalu mendorong anak didiknya untuk mengikuti berbagai event atau kejuaraan Kungfu. Hal ini dianggap bisa meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengembangkan bakat bela diri asal China itu.
 
"Empat tahun lalu peserta didik kami selalu mengikuti kejuaraan tingkat kabupaten (Kejurkab), waktu itu kita masih bergabung dalam Kejurkab Wushu, ikut cabang Wushu Sanda atau tarung dari tiga atlet dari perwakilan sekolah ternyata meraih juara satu dan juara tiga," jelasnya. 
 
Efendi sapaannya juga menyampaikan, saat itu kejuaraan yang digelar masih terbatas pada sanda atau tarung, kemudian diputuskan hanya mengikuti jurus tunggal atau tao bagi peserta didiknya.
 
"Kejuaraan sanda atau tarung akhirnya diputuskan untuk tidak diikuti, karena ingin memusatkan pada cabang tao lu atau jurus tunggal," tuturnya.
 
Ia juga menyampaikan, dalam proses untuk melatih selalu bersinergi dengan perguruan, sehingga mulai nampak potensi dan keampuannya selama ini
 
"Alhamdulillah dari keuletan dan kegigihan peserta didik belajar, kami sering ikuti kejuaraan dimulai dari kabupaten, provinsi dan sering dapat emas, perak atau perunggu baik di kancah kabupaten, nasional bahkan sampai internasional di Bali pada tahun 2018 pada Asian Games. 
 
Kontributor: Rifqi Nurul Hidayat
Editor: Syamsul Arifin