Daerah

Soroti Kekerasan kepada Siswa, ISNU Jombang Tawarkan Pedagogi Spiritual

NU Online  ·  Kamis, 18 Oktober 2018 | 18:00 WIB

Soroti Kekerasan kepada Siswa, ISNU Jombang Tawarkan Pedagogi Spiritual

Ahmad Kanzul Fikri

Jombang, NU Online
Warga Kabupaten Jombang mendadak heboh setelah video dugaan kasus penganiayaan yang melibatkan pelajar SMP Negeri di Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur beredar di media sosial. Peristiwa tersebut mendapat sorotan berbagai pihak. 

Pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Jombang bidang pendidikan KH Ahmad Kanzul Fikri mengaku prihatin dan meminta adanya evaluasi.

"Kejadian pilu di salah satu SMP Megaluh menjadi pelajaran dan perhatian sekolah lain agar guru dan pendidik lebih intens dalam mendampingi kegiatan siswa. Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang juga perlu mengevaluasi guru dan kepala sekolah. Karena ini kejadian kesekian kalinya di lingkungan sekolah," jelasnya, Kamis (18/10).

Menurutnya, kekerasan anak di lingkungan sekolah adalah permasalahan yang multideminsi. Banyak penyebab dan hal yang mendukung terjadinya kekerasan pada anak. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya ranah afektif siswa di antaranya, menyayangi sesama dan berempati. Rasa persaudaraan dan kekeluargaan antarsiswa kurang dipupuk.

"Guru harus betul-betul menerapkan spiritual pedagogi untuk membentuk karakter siswa. Adanya tindak kekerasan juga karena terjadinya transisi budaya dan pergeseran nilai-nilai yang ramah menjadi budaya konservatisme," ujarnya.

Aktivis pendidikan pesantren ini menambahkan perlu usaha keras dalam mendampingi siswa-siswi yang duduk di bangku sekolah menengah pertama. Karena sikap anak yang labil dan belum bisa berpikir jauh kedepan. Disini lah peran guru, sebagai pengarah dan pembimbing sangat dibutuhkan.

Guru tak boleh hanya menyampaikan materi pelajaran saja. Tetapi juga harus menyelipkan pendidikan karakter pada setiap pertemuan. Seperti sifat sabar, tenggang rasa, kekeluargaan, semangat bersaing dan berprestasi.

"Ajaran agama dan pendidikan karakter juga perlu digalakkan lagi di sekolah negeri, biar tak ada lagi penganiayaan sesama murid. Butuh kesabaran dan waktu yang banyak untuk melahirkan murid berkualitas. Seperti mengajak shalat jamaah shalat fardlu dan gotong-royong," ujarnya.

Ahmad juga menyebutkan ISNU Jombang siap bersinergi mengatasi berbagai masalah pendidikan di kota santri. "Di ISNU ada banyak ahli pendidikan, psikologi, kiai, dan ahli hukum. Kita siap bersinergi jika dibutuhkan," tandas Ahmad. (Syarif Abdurrahman/Abdullah Alawi)