Daerah

Ta'liM Muta'lim, Wujud Pedoman Kurikulum Santri

Ahad, 12 Januari 2014 | 04:00 WIB

Grobogan, NU Online
Menghadapi perubahan sistem pendidikan formal sesuai kebijakan kurikulum berdasarkan kebijakan pendidikan nasional, tidak membuat pedoman pembelajaran santri berubah. Sebab, pedoman pembelajaran santri tetap berpijak pada esensi Kitab Ta'lim Muta'alim. 

<>Hal itu disampaikan, Kiai Abdurrahman Grobogan, menurutnya meski kurikulum yang diterapkan dan ditetapkan oleh pemerintah selalu berganti dan berubah-ubah sesuai kondisi yang ada alam dunia santri, kurikulum dalam hal menuntut ilmu tidak akan pernah mengalami perubahan kebijakan.

"Di pesantren manapun tidak akan meninggalkan pedoman kurikulum Ta’limul Muta’allim Thariq Al-Ta’allim, yang telah disusun oleh ulama ternama Syekh Burhanuddin Al-Zarnuji,” terangnya saat membuka kali pertama pengajian Kitab Ta’limul Muta'allim di kediamannya, Grobogan, Jawa Tengah (11/1).

Sebelum masuk pada isi kitab, ia memaparkan terlebih dahulu tentang biografi pengarang kitab yang disebutnya sebagai kitab kurikulum santri itu. Ia menuturkan, Syekh Al-Zarnuji tergerak menyusun kitab tersebut dikarenakan melihat banyak santri pada saat menuntut ilmu tidak memperhatikan syarat-syarat belajar dan mengabaikan adab (tata krama) atau kode etik sistem belajar mengajar yang sehingga mengakibatkan ilmu yang dipelajarinya tidak memberikan kemanfaatan. 

“Al-Zarnuji dikenal sebagai tokoh Pendidikan Islam atau bapak pendidikan Islam. Pasalnya, kitab yang kitab karyanya merupakan kitab populer yang wajib dipelajari di pesantren-pesantren mana pun. Bahkan santri wajib mengkaji dan mempelajari kitab ini sebelum membaca kitab-kitab yang lainnya,” jelasnya.

Abdurrahaman menambahkan, kurikulum santri diprediksi tidak perlu dan tidak akan dirombak ataupun dirubah dengan metode  yang luar biasa tersebut diharapkan bisa menghasilkan ilmu yang berkah dan manfaat. (Asnawi Lathif/Mahbib)