Daerah

Tahun Baru Islam Jadi Momentum Introspeksi

NU Online  ·  Senin, 22 Januari 2007 | 04:30 WIB

Jember, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Jember, Jawa Timur, KH Muhyiddin Abdussomad, menyerukan dan mengajak seluruh umat Islam agar memanfaatkan momentum 1 Muharam 1428 Hijriyah ini sebagai momentum introspeksi diri.

Dengan demikian hadirnya tahun baru Islam, akan semakin membulatkan tekad membangun nilai-nilai luhur Islam sebagai dasar kehidupan masyarakat. Menurut tokoh Islam Jember ini, hijrah bukan identik dengan pindah tempat, namun pindah dari keburukan ke arah perbuatan baik dan terpuji.

<>

Dia berharap ummat Islam menjalin kebersamaan menuju ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam), sebab sebagai umat mayoritas bila tercerai berai akan menyulitkan terwujudnya masyarakat yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera dalam limpahan rahmat Allah SWT yang menjadi cita-cita bersama.

Selain itu, Pimpinan Ponpes Nuris (Nurul Islam) Jember ini, juga mengajak ummat Islam untuk berdoa bagi penumpang AdamAir dan KM Senopati Nusantara, yang hingga kini belum ditemukan.

Dengan harapan Allah SWT selalu memberkahi dan memberi jalan terbaik bagi mereka, sehingga segala dosa diampuni dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah dalam menghadapi cobaan itu. "Kita harus yakin semuanya itu hanya karena idzin Allah semata," ujarnya.

Gelar Semaan Qur’an

Sementara itu Pondok Pesantren (Ponpes) Al Qodiri Jember, Jawa Timur, memperingati tahun baru Islam dengan menggelar hataman Al Quran bersama para santri dan jamaah selanjutnya dilakukan doa bersama dan pembacaan wirid, untuk keselamatan semua ummat manusia dan warga yang tertimpa musibah seperti banjir lumpur Lapindo, kapal hilang, banjir, longsor dan serangan penyakit.

Pengasuh Ponpes Al Qodiri, KH Achmad Muzakky Syah mengatakan sebagai ummat manusia sudah saatnya melakukan kajian terhadap diri sendiri dengan menyampaikan permohonan maaf mendalam kepada Allah SWT. Sebab diakui atau tidak, katanya, kita sering melakukan kesalahan baik kepada manusia maupun kepada Allah dengan tetap menganggap bahwa diri kita benar. "Kalaupun belum dikabulkan maka kita terus meminta ampun pada Allah," ujarnya.

Kiai karismatik kota Jember itu, kemudian berdoa agar segala bencana yang menimpa ummat manusia segera dihentikan, dan banjir, longsor, dan penyakit flu burung yang menyerang manusia segera dihilangkan. "Mari kita selalu mendekatkan diri pada Allah dengan penuh cinta," paparnya.

Pawai Anak-Anak TK

Ana-anak pun tak luput turut memeriahkan peringatan tahun baru Islam tersebut dengan menggelar pawai keliling kota. Pawai juga makin semarak dengan tampilnya marching band TK Al Fatah, Jember, yang diiringi sejumlah becak dan sepeda hias rombongan anak-anak TK di Kabupaten Jember.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Achmad Sudiono, mengatakan, pawai hijriah merupakan tradisi tahunan yang perlu dikembangkan di "Kota Tembakau" ini, sehingga ummat muslim ingat terhadap tahunnya sendiri. "Intinya mengingatkan warga masyarakat terutama kaum muslimin, akan datangnya tahun baru Hijriah sekaligus syiar Islam," ujarnya.

Sementara Bupati Jember, MZA Djalal, dalam kesempatan terpisah mengatakan, yang terpenting dalam memperingati Tahun Baru Islam adalah bagaimana cara menjadikan hati kita hijrah, meninggalkan yang buruk ke yang baik. "Mudah-mudahan pawai kali ini bukan hanya dilihat dari semaraknya , tetapi maknanya berupa syiar Islam," katanya. (ant/mad)