Yogyakarta, NU Online
Pada 5 Januari 2014 akhirnya Majalah Bangkit, media cetak yang dikelola PWNU DI Yogyakarta, mengundi pemenang hadiah utama umroh gratis di gedung PWNU setempat setelah dilangsungkan acara Haul ke-4 Gus Dur.
<>
Suasana tegang mewarnai para pemegang kupon yang merupakan pelanggan Majalah Bangkit saat Rais Syuriah PWNU KH Asyhari Abta mengocok ratusan kupon di dalam kotak undian dan mengambil satu kupon darinya.
Pengumuman hasil undian menyatakan, hadiah utama paket perjalanan umroh gratis dimenangkan Ir. Djawahir. Selain sebagai dosen di Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (UGM), Djawahir adalah Ketua Lajnah Falakiyah PWNU DIY.
"Saya tidak mimpi apa-apa nih, alhamdulillah malah menang," katanya saat didatangi di rumahnya karena saat prosesi pengundian ia tidak hadir. "Tadi awalnya mau hadir tapi karena saya takziyah jadi tidak sempat mampir ke (kantor) PWNU."
Sebagai warga NU, Djawahir mengaku perlu berlangganan Majalah Bangkit untuk mengikuti informasi terkini seputar NU. Dia berlangganan majalah bulanan itu untuk masa satu tahun.
Di samping berhadiah umroh, undian ini memberikan 10 hadiah hiburan, seperti 2 set gelas cantik, 2 ceret unik, 1 radio antik, 1 setrika, 1 kipas angin, 1 mesin penanak nasi, dan sebuah sepeda keren. Masing-masing pemenang juga mendapatkan satu paket kaos pintar.
"Selamat kepada para pemenang, dan yang belum beruntung tidak usah khawatir karena Majalah Bangkit akan mengadakan undian selanjutnya. Jadi silahkan beli majalahnya, dapatkan ilmunya juga dapatkan hadiahnya," kata Muhammadun, pimpinan redaksi Majalah Bangkit. (Muyassaroh Hafidzoh/Mahbib)
t
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua