Daerah

Tangkal Radikalisme, MWCNU Krucil Istighotsah Dari Ranting ke Ranting

NU Online  ·  Selasa, 12 Mei 2015 | 06:01 WIB

Probolinggo, NU Online
MWCNU Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo mempunyai cara tersendiri untuk menangkal radikalisme. Salah satunya dengan gencar melakukan istighotsah secara rutin dari ranting ke ranting. Tidak hanya di kantor NU, istighotsah ini juga dilakukan di rumah tokoh masyarakat di masing-masing ranting.<>

Rais Syuriyah MWCNU Kecamatan Krucil Moh Bahrawi mengatakan, istighotsah merupakan salah satu cara yang tepat agar bisa menangkal paham radikalisme. Sebab dengan rutin mengikuti istighotsah warga NU bisa memiliki kegiatan yang positif dan tidak akan ada kesempatan pihak lain untuk menyebarkan pahamnya kepada Nahdliyin.

”Paham radikalisme merupakan sebuah ancaman yang sangat serius bagi warga NU. Oleh karena itu kami terus berupaya untuk menangkal radikalisme tersebut. Salah satunya dengan melakukan istighotsah rutin disamping juga kegiatan-kegiatan yang lain,” ungkapnya, Senin (11/5).

Menurut Bahrawi, istighotsah ini merupakan salah satu tradisi ulama NU yang harus terus dilestarikan. ”Jangan pernah meninggalkan tradisi-tradisi yang ada dan tetap berpedoman pada hal-hal yang telah dirumuskan oleh ulama NU. Sebab tradisi-tradisi ini merupakan simbol dan kekuatan untuk membesarkan NU di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.

Bahrawi menjelaskan bahwa saat ini sudah banyak paham-paham baru di luar NU dan bertentangan dengan akidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Hal ini tentunya menjadi sebuah ancaman besar bagi kebersamaan warga NU.

”Radikalisme bisa ditangkal melalui upaya pendekatan diri kepada masyarakat dengan cara istighotsah. Melalui istighotsah ini, maka diharapkan akan semakin mempererat dan memperkokoh jalinan ikatan silaturahim diantara sesama pengurus NU dan warga Nahdliyin. Sehingga nantinya akan menumbuhkan rasa kebersamaan untuk bersama-sama membesarkan NU,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Fathoni)