Tantangan Kian Berat, Memperkuat Literasi sebagai Solusi
NU Online · Kamis, 28 Desember 2017 | 16:36 WIB
Surabaya, NU Online
Ada banyak ruang kosong yang harus
dimainkan warga NU dalam melawan wacana yang kian berkembang. Tak perlu larut
dengan kecenderungan di media sosial, kendati tetap awas terhadap dinamika yang
ada.
Setidaknya inilah yang disampaikan
sejumlah narasumber pada diskusi memperingati 33 tahun keberadaan Lembaga Ta’lif
wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) yang berlangsung malam ini, Jumat (28/12). Kegiatan
diselenggarakan PW LTN NU Jawa Timur di Jalan Masjid al-Akbar Timur 9 Surabaya.
Riadi Ngasiran mengemukakan bahwa
keberadaan media sosial (medsos) cenderung menyajikan kepura-puraan. “Jangan
larut dengan gegap gempita medsos,” katanya. Karena bila ini yang terjadi,
sejumlah pembicaraan yang mengemuka akan dianggap sebagai kebenaran. Padahal, wacana
yang ada di medsos, ternyata jauh dari kebenaran hakiki, lanjutnya.
Pemimpin Redaksi Majalah PWNU Jatim “Aula”
ini mengingatkan agar warga NU tetap melakukan pendokumentasian pemikiran para
ulama dan kiai lewat media cetak, termasuk buku. “Karena itu lebih abadi
daripada hanya merespon di medsos,” pesannya.
Hal senada disampaikan Sururi
Arumbani. Dalam pandangan Direktur TV9 tersebut, akan lebih bermanfaat kalau
mulai diupayakan membukukan pidato dan pandangan para kiai yang selama ini kian
jarang dilakukan. “Padahal kalau ini digarap serius, kita kaya narasi yang
mencerahkan,” ungkapnya.
Sedangkan narasumber ketiga yakni
Hikmah Bafaqih mengingatkan akan peran penting yang menjadi tugas bersama. “Ada
banyak ruang kosong yang harus diisi oleh kita khususnya LT NU untuk memperkaya
literasi,” kata Ketua PW Fatayat NU Jatim tersebut.
Hikmah juga menyoroti pengguna medsos
yang cenderung bebas dan tanpa kontrol. “Harusnya kita membangun kesadaran diri
sendiri bahwa semua orang memiliki batasan, termasuk saat bermedsos,”
ungkapnya.
Oleh sebab itu, Hikmah sepakat agar
kontra narasi yang lebih menjunjung perbedaan, toleransi juga harus selalu
disiapkan. “Jangan malah melawan narasi
yang tidak santun,” sergahnya.
Kegiatan yang berlangsung cukup
meriah tersebut dihadiri sejumlah utusan dari unsur lembaga dan badan otonom
yang ada di PWNU Jatim. Acara dipungkasi
dengan makan tumpeng bersama. (Ibnu Nawawi)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
4
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua