Daerah

Tiga Sektor Fokus RMI NU Lampung Selatan

Ahad, 4 Agustus 2019 | 05:00 WIB

Tiga Sektor Fokus RMI NU Lampung Selatan

Muskercab RMI NU Lampung Selatan.

Jakarta, NU Online
Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Lampung Selatan menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) I di Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (3/8).
 
Ketua RMI NU Lampung Selatan, KH Endang Ahmad Arif mengungkapkan bahwa RMI NU Lampung Selatan akan fokus pada tiga bidang, yakni pengembangan dan pemberdayaan pondok pesantren, legalitas pesantren, dan usaha dan ekonomi pesantren. Meskipun demikian, tiga garapan itu bukan berarti menafikan lainnya, tetapi sektor yang utama.
 
"Ini yang akan kita garap. Ini yang kami anggap inti sebagai garapan utama RMI NU Lampung Selatan," katanya.
 
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lampung Selatan KH Nur Mahfudz menegaskan kepada 37 pengasuh pondok pesantren se-Lampung Selatan yang hadir agar menunjukkan simbol-simbol NU di pondok pesantren masing-masing. "Mulai hari ini harus ada simbol NU," tegasnya.
 
Meskipun ada perhimpunan pesantren yang lain, RMI NU hadir sebagai wadah bagi pondok pesantren yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama yang kepengurusannya sampai pusat. Menurutnya, RMI bukanlah sembarang lembaga mengingat perannya yang cukup sentral guna menjaga ajaran ahlussunnah wal jamaah al-nahdliyah.
 
"Jadi, kelembagaan RMI ini bukan sembarang lembaga. Ini benteng ahlussunnah wal jamaah al-nahdliyah," jelasnya.

Oleh karena itu, untuk memperkuat benteng tersebut, ia meminta agar para pengasuh pondok pesantren di Lampung Selatan dapat mengenalkan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai bentuk pengaderan awal bagi segenap santrinya untuk tetap berada pada jalur ke-NU-annya.
 
"Pondok-pondok pesantren untuk pengaderan di sekolahnya harus dikenalkan IPNU IPPNU," tegasnya.
 
Di samping itu, para santri juga bila perlu dibekali dengan ilmu bela diri untuk menjaga diri, kiai, dan pondoknya. Para atlet pencak silat Pagar Nusa dapat membantu mewujudkan hal tersebut.
 
"Ada Pagar Nusa untuk latihan silatnya. Minta petunjuk kepada PCNU, nanti dikirim untuk pelatihnya," katanya.
 
Di samping itu, Muqaddam Tarekat Tijaniyah itu juga berpesan agar RMI NU Lampung Selatan dapat menjaga kekompakannya dengan selalu memusyawarahkan segala sesuatunya. "Tidak boleh jalan sendiri. Harus ikut norma aturan yang ditetapkan Nahdlatul Ulama," katanya.
 
Sebagai pengurus NU, ia mengungkapkan agar hati-hati dalam bersikap mengingat jamiyyah NU didirikan oleh para ulama berkelas. Jangan sampai muncul pembicaraan negatif terhadap pengurus NU. "Kita harus hati-hati khidmat kepada jamiyah NU ini," tegasnya.
 
Kiai Nur Mahfudz juga menyampaikan agar RMI NU Lampung Selatan dapat terus mengajak sebanyak mungkin pondok pesantren untuk bergabung untuk bekerja sama lebih baik lagi.
 
"Saya mengharapkan bisa terjadi kerja sama yang baik. Semua didata. Diajak gabung. Rumah besar kita adalah NU. Pondok pesantren adalah RMI. Inilah rumah besar kita," pungkasnya. (Syakir NF/Kendi Setiawan)