Daerah

Tim Medis Basada Kudus: Perhatikan Jajanan Anak Sekolah

Sen, 12 November 2018 | 14:15 WIB

Tim Medis Basada Kudus: Perhatikan Jajanan Anak Sekolah

Tim Basada Kudus beri penyuluhan di sekolah NU

Kudus, NU Online
Para guru diimbau memperhatikan jajanan anak yang beredar di lingkungan sekolah-madrasah. Kantin madrasah juga diingatkan lebih selektif menjual jajanan sehat yang tidak mengandung bahan pengawet.

Hal demikian disampaikan Ketua Banser Husada (Basada) Kudus dr. Zulfikar Naftali, usai memeriksa kesehatan siswa-siswi dalam acara bakti sosial kesehatan di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Wahid Hasyim Rahtawu Gebog Kudus, Jawa Tengah, Ahad (11/11).

Menurut Zulfikar mengatakan jajanan yang mengandung bahan pengawet sangat rawan menjadi sumber penyakit anak-anak. Salah satunya, bisa mengakibatkan gangguan tenggorokan seperti amandel dan lainya.

"Anak-anak lebih baik cukup makan pecel, itu masakan sederhana dan menyehatkan," tandasnya.

Di depan siswa-siswi MINU Rahtawu, dr Zulfikar mengingatkan anak-anak supaya selalu memperhatikan kesehatan. "Anak-anak harus sering potong kuku. Jangan korek-korek telinga dan kurangi mandi di sungai agar terhindar dari penyakit," ujarnya yang disambut jawaban 'iya' oleh anak-anak.

Ketua LAZISNU Kudus Sya'roni Suyanto memberikan semangat kepada anak didik. Sya'roni mendorong siswa-siswi lebih giat belajar sehingga bisa menjadi orang sukses.

"Bila ada anak-anak yang ingin hafal Al-Qur'an, LAZISNU siap memberikan beasiswa. Terlebih pada anak yatim, kami akan membantu," ujarnya.

Seorang guru MINU Wahid Hasyim Lilik Puji Purnomo memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada Banser Husada, Ansor, dan LAZISNU.  Ia mengatakan kegiatan ini telah mampu mendeteksi kesehatan anak-anak secara dini.

"Kami mengucapkan terima kasih dan berharap ada follow up sebulan sekali dilakukan pemeriksaan," harapnya.

Dalam kegiatan baksos kesehatan gratis kemarin, Basada menurunkan 6 dokter ahli untuk memeriksa 100 anak. Selain itu, tim medis Basada juga memberikan pengobatan terhadap anak yang perlu mendapat penanganan. Usai memeriksa, Basada bersama LAZISNU memberikan bingkisan alat tulis kepada semua siswa.(Qomarul Adib/Muiz)