Daerah

Tingkatkan Budaya Literasi, MAN 6 Jombang Gelar Diklat Publikasi Ilmiah

Sen, 21 Oktober 2019 | 09:30 WIB

Tingkatkan Budaya Literasi, MAN 6 Jombang Gelar Diklat Publikasi Ilmiah

Diklat teknis substantif publikasi ilmiah di MAN 6 Jombang. (Foto: NU Online/Ibnu Nawawi)

Jombang, NU Online
Pendidikan tidak cukup menjalankan tugasnya, tapi juga dituntut mengembangkan profesi yang ditekuni. Salah satu bentuk pengembangan profesi adalah publikasi ilmiah. 
 
Pada kesempatan tersebut, kelemahan dari sejumlah pengajar adalah dalam hal tulis menulis.
 
“Selama ini kelemahan guru dalam hal tulis menulis,” kata Kepala MAN 6 Jombang, Jawa Timur, Fahmi Amrullah, Senin (21/10). 
 
Padahal, madrasah kata Fahmi, yang juga diamini operator Syaikhul Hadi sudah memiliki Sistem Informasi Madrasah (Sisma). 
 
“Inilah yang melatarbelakangi MAN 6 Jombang menggandeng Balai Diklat Keagamaan Surabaya mengadakan Diklat Teknis Substantif Publikasi Ilmiah,” katanya. 
 
Diklat yang dibuka oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Taufiq Jalil itu berlangsung selama 6 hari sejak Kamis hingga Senin (17-19/10)  dan Senin hingga Rabu (21-23/10). 
 
Menurut   Gus Taufiq sapaan Taufiq Jalil, budaya masyarakat kita lebih banyak berbicara dan mendengar, minim tulis menulis. 
 
"Dengan menulis, sejatinya anak cucu kita akan dapat mewarisi karya kita,” tutur mantan Kepala Kenenag Madiun itu. 
 
Karena itu dirinya berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, berupa meningkatnya budaya literasi. 
 
Sementara itu Agus Arif selaku ketua panitia mengungkapkan, kegiatan yang diikuti 40 orang guru MAN 6 ini diproyeksikan mengarah pada kemampuan menulis buku dan jurnal, opini, hingga tinjauan ilmiah. 
 
Sebagai narasumber dalam kegiatan ini widyaiswara BDK Surabaya, seperti Sholehuddin, Jamal dan Miftahussiroyudin. Selain itu beberapa pimpinan Balai Diklat juga hadir. 
 
Sholehuddin, sebagai salah seorang narasumber yang dihubungi menyatakan, sejatinya para guru memiliki potensi menulis yang tidak kalah dengan madrasah lain. Hanya motivasi yang memang perlu ditingkatkan. 
 
"Saya merasakan aura menulis cukup tinggi," tutur Ketua Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sidoarjo itu. 
 
Lebih lanjut, Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Jawa Timur tersebut menyatakan bahwa sebagian besar guru sudah bisa membuat opini. 
 
"Target saya, ada yang bisa dimuat di media dan buku yang nantinya bisa diterbitkan," tandasnya.
 
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Aryudi AR