Daerah

Tingkatkan Kualitas, 25 Guru MTs Ikuti Uji Kompetensi

NU Online  ·  Sabtu, 6 Desember 2008 | 05:46 WIB

Semarang, NU Online
Guru madrasah baik MI, Mts maupun MA selalu dipandang rendah oleh guru sekolah umum. Padahal secara kompetensi dan kapasitas, sebenarnya tidak ada perbedaan. Namun realitasnya sampai sekarang, guru madrasah tetap menjadi second line dalam dunia pendidikan nasional kita.

Namun diskriminasi itu, tidak selamanya direspon dengan nada sinis oleh guru madrasah. Mereka bahkan merespon positif dengan melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan mereka. Seperti dilakukan oleh 25 guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dari madrasah MTs baik negeri maupun swasta se-Kota Semarang, yang belum lama ini, mengikuti uji kompetensi berbahasa Indonesia (UKBI).<>

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh MTs Negeri 1 Jalan Ketileng bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia MTs Kota Semarang. Acara berlangsung di Aula Balai Bahasa Jateng Jl Elang Raya, Mangunharjo, Tembalang, Semarang.

Widodo Hadi Saputro, Kepala Balai Bahasa Jateng, mengatakan, uji kompetensi ini merupakan alat ukur kemampuan seseorang dalam berbahasa yang standar sesuai dengan faktor EYD dan tata bahasa yang berlaku. “Ini salah satunya alat untuk mengukur kemampuan guru berbahasa Indonesia sesuai EYD.”

Senada dengan Widodo Ketua MGMP Bahasa Indonesia MTs Semarang Suyekto menyatakan bahwa kegiatan ini adalah untuk membantu meningkatkan kapasitas guru Bahasa Indonesia terutama guru bahasa Indonesia di MTs di kota Semarang.

“Jadi kegiatan ini bukan sekadar untuk mencari sertifikasi, melainkan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan guru-guru pengampu Bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar,” terangnya. (ros)