Daerah

Toleransi di Indonesia Tak Lepas dari Peran NU

NU Online  ·  Selasa, 27 September 2016 | 06:40 WIB

Jember, NU Online

Wakil Sekretaris PCNU Jember, Moch. Eksan mengatakan, sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia mengemban amanah untuk mewujudkan demkokrasi yang rahmatal lil’alamin. Sukses tidaknya Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar juga menjadi pertaruhan  NU.

Sebab, kata dia, warga NU merupakan penghuni mayoritas di negeri ini. “Kalau bicara Indonesia, maka bicara umat Islam. Kalau bicara umat Islam, otomaris bersinggungan dengan NU,” jelasnya saat memberikan taushiyah pada malam tasayakuran Kemerdekaan RI di Balai Desa Baban, Kecamaan Silo, Jember, Jawa Timur, Senin (26/9).

Oleh karena itu, penulis buku Kiai Muchit, Kiai Kelana itu berharap agar NU ikut mendorong Indonesia agar menjadi negara demokrasi yang menghargai pluralisme dan menjunjung tinggi toleransi sehingga semua warga negara yang berbeda latar belakang suku dan agamanya, merasa terpayungi sebagaimana yang selama ini terjadi. Dengan demikian, maka nama NU pasti harum di mata dunia.

“Demokrasi Indonesia, pluralisme dan toleransi yang tinggi, tak bisa lepas dari peran NU,” ucapnya.

Menurutnya, banyak negara yang salut dengan kerukunan yang terjadi di Indonesia. Padahal, latar belakang penduduk Indonesia sangat majemuk, dan potensial menimbulkan gesekan.  Bayangkan, di negara-negara Timur Tengah yang warganya hanya terdiri dari sekian suku, namun ternyata tak pernah aman. Perang saudara terus menghantui. Tak ada keamanan, apalagi kedamaian.

“Dari sisi kerukunan dan kekompakan, kita bangga menjadi warga  Indonesia. Karena yang mendirikan bangsa ini  juga banyak tokoh NU seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahid Hasyim dan sebagainya, yang mereka telah menanam pondasi kerukunan dan toleransi dan sampai sekarang buahnya masih  kita rasakan,” urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)