Daerah

Tujuh Pesantren di Pekalongan Kembangkan Agribisnis Ternak Ayam

Ahad, 15 September 2019 | 16:00 WIB

Tujuh Pesantren di Pekalongan Kembangkan Agribisnis Ternak Ayam

kunjungan Dinas Kesehatan untuk melihat lokasi dan proses pembuatan kandang ayam di Pesantren Anwarul Mubarok Medono, Kota Pekalongan

Pekalongan, NU Online
Program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) saat ini sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) menjadi langkah nyata dalam meningkatkan minat generasi muda terhadap dunia pertanian serta menghadirkan wirausahawan baru bidang pertanian.
 
Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan menunjuk 7 pesantren yang tergabung dalam Kelompok Santri Petani Milenial KSTM) di Kota Pekalongan untuk mengajukan usulan bisnis ternak ayam ke Kementan. 
 
KSTM dari beberapa pesantren di Kota Pekalongan ini siap menumbuhkembangkan minat santri di bidang ternak ayam. Hal ini disampaikan Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Agus Jati Waluyo. 
 
Menurutnya, peluang bisnis ternak ayam di Kota Pekalongan mulai dilirik kaum milenial. Bahkan bisnis tersebut merambah ke kalangan santri, selain belajar ilmu agama dan ilmu negara juga belajar ilmu hidup sebagai bekal untuk menjadi wirausaha usai mondok. 
 
“Pemerintah Kota Pekalongan tentu sangat mendukung peluang bisnis ternak melalui program KSTM ini dengan harapan dapat mendongkrak perekonomian di Kota Pekalongan,” tutur Jati.
 
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Ilena Palupi menjelaskan, saat ini tujuh KSTM sudah memulai mengerjakan pembuatan kandang ayam. Selain itu masing-masing KSTM mendapatkan bantuan bibit ayam 500 ekor, biaya kandang, pakan, dan obat obatan hewan.
 
"Selama proses pemeliharaan, ketujuh pesantren akan mendapatkan bimbingan secara berkala dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Pekalongan," ungkapnya.
 
Sekretaris Pengurus Cabang Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Pekalongan, H Kholil, kepada NU Online, Ahad (15/9) mengatakan, Di Kota Pekalongan saat ini ada tujuh pesantren yang menerima program dari Kementan berupa budidaya ternak ayam Buras (bukan ras). 
 
"Ada tujuh pesantren yang menerima yakni Pesantren Syafi'i Akrom, Pesantren Qur'an Buaran, Pesantren Sirajut Thalibin Pringlangu, Pesantren Anwarul Mubarok Medono, Pesantren Al-Arifiyah Kebulen, Pesantren Manbaul Falah Sampangan, dan Pesantren Darul Islah Panjang Wetan," jelasnya. 
 
Dikatakan, saat ini ketujuh pesantren sudah mulai mempersiapkan lokasi dan pembuatan kandang ayam. Setelah semuanya siap, baru dari pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian dan Pangan akan menyerahkan bibit ayam, pakan, dan obat-obatan.
 
RMINU Kota Pekalongan berharap, program pemberdayaan santri melalui KSTM bisa menghasilkan santri yang tidak saja mendapatkan ilmu dari pesantren saja, akan tetapi juga ilmu mengelola peternakan yang nantinya bisa menjadi bekal setelah pulang dari pesantren.
 
"Saya sangat mendukung upaya pemerintah dalam upaya pemberdayaan santri, khususnya pembelajaran pengeloaan peternakan ayam," ucap Kholil.
 
Program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) ini tidak hanya di Kota Pekalongan saja, akan tetapi di beberapa daerah juga menggelontorkan program yang sama sebagai tindak lanjut dari kerjasama PBNU dengan Kementerian Pertanian.
 
Pewarta: Abdul Muis
Editor: Musthofa Asrori