Daerah

Terima Mahasiswa Baru, ITSNU Pekalongan Gelar Kuliah Perdana

Sen, 9 September 2019 | 16:45 WIB

Terima Mahasiswa Baru, ITSNU Pekalongan Gelar Kuliah Perdana

Mahasiswa baru ITSNU Pekalongan, Jateng. (Foto: NU Online/Muiz)

Pekalongan, NU Online
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memulai kuliah untuk mahasiswa baru yang terdaftar pada tahun akademik 2019/2020 di Kampus ITSNU Jalan Raya Karangdowo, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Senin (9/9).
 
Pembukaan kuliah yang diawali dengan kuliah umum pada Ahad (8/9) oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Hanif Saha Ghofur diikuti oleh seluruh mahasiswa, dosen, dan tamu undangan yang hadir.
 
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan H Lukman Hakim kepada NU Online mengatakan, ITSNU yang didirikan pada tahun 2018 telah menerima mahasiswa baru untuk tahun akademik 2019/2020 sebanyak 280 mahasiswa melalui jalur reguler dan bidik misi.
 
“Pada kuliah perdana kemarin telah dikukuhkan menjadi mahasiswa baru sebanyak 124 orang melalui jalur reguler. Sedangkan untuk jalur bidik misi 156 mahasiswa akan dimulai kuliah pada akhir September,” ujarnya.
 
Dikatakan, saat ini PCNU Kabupaten Pekalongan memiliki dua perguruan tinggi, yakni ITSNU dan Politeknik. Ke depannya kedua lembaga ini akan digabung menjadi satu lembaga pendidikan tinggi berupa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU).
 
“Sambil menunggu selesainya pembangunan gedung perkuliahan, kedua lembaga ini tetap berjalan sesuai kondisi saat ini. Pada masanya nanti setelah pembangunan fisik dan sarpras lainnya siap, maka rencana penggabungan direalisasikan,” tandasnya. 
 
Target IPM Naik
Bupati Pekalongan, H Asif Kholbihi, mendorong dan mendukung berdirinya perguruan tinggi di Kabupaten Pekalongan. Bupati menargetkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70 pada tahun 2021. 
 
“Saya berharap kedua lembaga yang dimiliki PCNU Kabupaten Pekalongan bisa mewujudkan 70 IPM pada tahun 2021. Karena indeks partisipasi perguruan tinggi masyarakat Kabupaten Pekalongan masih di bawah nasional dan provinsi,” jelas Asif. 
 
Dikatakan, angka partisipasi masyarakat Kabupaten Pekalongan saat ini pada perguruan tinggi agama sekitar 33 persen, sedangkan untuk perguruan tinggi umum sekitar 30 persen.

“Dengan adanya lima perguruan tinggi di Kabupaten Pekalongan yakni ITSNU, Politeknik Pusmanu, UNDIP kelas jauh, IAIN, dan UMPP diharapkan angkanya bisa mendekati itu,” papar bupati asal PKB itu.
 
Sarjana berkarakter Aswaja
Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudlori mengatakan, lahirnya Perguruan Tinggi Umum NU di Pekalongan diharapkan bisa melahirkan para sarjana teknik yang berakidah dan berkarakter Ahlussunah Wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah.
 
“Kami berharap, kelak ITSNU dan Politeknik dapat melahirkan sarjana teknik yang berakidah ahlussunnah waljamaah an-nahdliyah,” ungkapnya.
 
Rektor ITSNU Pekalongan Miftahul Huda melaporkan, mahasiswa baru angkatan tahun pertama ITSNU Pekalongan sudah ada 124 orang. Diperkirakan akan bertambah dengan adanya beasiswa Bidik Misi pada akhir September 2019. Ditargetkan sampai 280 mahasiswa untuk empat prodi jenjang Strata I, yakni Teknologi Informasi, Teknologi Komputer, Teknologi Industri, dan Fisika.
 
“Hingga pengukuhan mahasiswa baru, ada 124 mahasiswa yang resmi mengikuti kuliah umum. Sedangkan pada akhir September mendatang diharapkan ada tambahan hingga sampai 280 mahasiswa,” ungkapnya. 
 
Dalam kuliah umum, Ketua PBNU H Hanif Saha Ghofur mengatakan, menjadi mahasiswa ke depan potensinya besar, namun perguruan tinggi ke depan juga akan semakin mahal biayanya, sehingga dukungan beasiswa sangat dibutuhkan. 
 
“Namun jangan hanya andalkan beasiswa saja, supaya usaha untuk mendapatkan beasiswa dipertahankan ke depan tapi jangan hanya mengandalkan beasiswa. Perguruan tinggi terus menerus memperoleh mahasiswa di luar beasiswa,” katanya.
 
Ia berpesan ke depan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan, yakni mutu, pendidikan karakter, dan kewirausahaan.
 
Dalam pembukaan kuliah, PCNU menyerahkan beasiswa aghniya sebesar Rp200 juta kepada 20 mahasiswa. Beasiswa aghniya ini dikumpulkan oleh PC LAZISNU dari aghniya melalui 'Program 1 sarjana sebulan Rp100 ribu'. 
 
Hadir pada acara kuliah perdana, Ketua PBNU H Hanief Saha Ghofur, Bupati Pekalongan, H Asip Kholbihi, Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Hj Hindun, Ketua PWNU Jawa Tengah, HM Muzammil, dan anggota DPRRI FKB Dapil X H Bisri Romly.
 
Pewarta: Muiz
Editor: Musthofa Asrori