Daerah

Ulama Sulsel AGH Daud Ismail Dimakamkan di Soppeng

NU Online  ·  Selasa, 22 Agustus 2006 | 09:21 WIB

Makassar, NU Online
Sulawesi Selatan kembali kehilangan seorang ulama kharismatik Anre Gurutta Haji (AGH) Daud Ismail yang meninggal dunia, Senin malam (21/8) pukul 20:00 Wita di rumah sakit Hikmah Makassar dalam usia 99 tahun, setelah menjalani perawatan  selama tiga pekan akibat usia lanjut.

Atas  permintaan almarhum, jenazah akan dimakamkan di daerah kelahirannya yakni  kompleks Pondok Pensatren Yasrib Watansoppeng, Kabupaten Soppeng, Selasa.

<>

AGH Daud Ismail adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan pendiri Pondok Pesantren (Pompes) Yasrib Soppeng dan dikenal sebagai ulama  ahli tafsir bahkan ia berhasil membuat tafsir (terjemahan) Alquran sebanyak 30 juz dalam bahasa Bugis.

Almarhum juga adalah salah seorang pendiri Pondok Pesantren (Pompes) Datul Da’wa  wal Irsyad (DDI)  Sulsel di Pinrang bersama almarhum KH Rahman Ambo Dalle dan KH  Muhammad Abduh Pabbaja.

Tampak melayat di rumah sakit Hikmah sebelum jenazah di berangkatkan ke Watansoppeng antara lain Gubernur Sulsel  HM Amin Syam bersama Nyonya Apiaty Amin Syam, Wagub Sulsel H Syahrul Yasin Limpo,  Wakil Ketua MPR HM Aksa Mahmud, Ketua MUI KH Sanusi Baco, Lc, sejumlah pejabat, anggota DPRD asal Soppeng serta pengurus kerukunan masyarakat Soppeng.

Gubernur Sulsel Amin Syam maupun Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud menyatakan, dengan wafatnya  AGH Daud Ismail, Sulsel kembali kehilangan seorang ulama besar yang sangat  konsisten dalam menjalankan tuntunan agama yang menjadi panutan dan ia menolak tawaran berkiprah di panggung politik.

Alamarhum adalah ulama besar yang berjasa mengembangkan tuntunan agama baik kepada santri di pondok pesantren maupun kepada masyarakat di luar Pompes, sehingga nama besar Daud Ismail cukup dikenal bukan hanya di Sulsel tetapi ke berbagai pelosok tanah air sebagai salah satu tokoh pendiri DDI, ujar Aksa. (ant/mkf)