Daerah

UNU Sumbar Bakal Lahirkan Sarjana Anti Radikal

Sel, 18 Juli 2017 | 20:07 WIB

Padang, NU Online
Makin gencarnya gerakan penyebaran Islam radikal di tengah masyarakat, perlu disiapkan generasi muda dan sarjana yang memiliki pemahaman Islam yang rahmatan lil’alamin, menjadi rahmat sekalian alam. Pendidikan yang berwawasan Islam moderat berpahamkan Ahlussunnah wal-Jama'ah semakin dibutuhkan untuk membentengi sarjana dari paham radikal dan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sumatera Barat, Dr. Rudi Kusuma, Selasa (18/7/2017) di kampusnya Jalan Ikhlas VII Andalas, Padang.  Menurut Rudi, kehadiran UNU di Sumatera Barat adalah untuk menyiapkan sarjana-sarjana yang berpahamkan Islam Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja). 

Dikatakan Rudi, UNU yang berada dalam pembinaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini didirikan dalam rangka mensyiarkan Islam berpahamkan Aswaja. “Alhamdulillah, UNU cukup mendapatkan perhatian calon mahasiswa di Sumatera Barat. Tahun ini UNU sudah memasuki tahun kedua,” kata Rudi yang didampingi para Pembantu Rektornya, PR I Muhammad Danil,  PR Nazaruddin dan PR III Arianto.

Saat ini, kata Rudi, UNU sudah menempati gedung baru di Jalan Iklas VII Andalas. Sebelumnya di jalan Banda Purus No. 71. Dengan gedung yang lebih representatif, diharapkan kenyamanan proses belajar mengajar lebih baik.

“UNU kini memiliki 5 fakultas dan 10 program studi. Yakni prodi Ilmu Hukum, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Bahasa Inggris, Ekonomi Islam, Agrobisnis, Teknik Informatika, Sistem Informasi, Teknik Lingkungan, Manajemen Sumber Daya Perairan dan Budi Daya Perairan,” kata Rudi menambahkan.  

Menurut Rudi, UNU mengembangkan kajian kebangsaan dan keislamanan yang moderat, terbuka dan mendakwahkan Islam Rahmatan lil’alamin.”Selain itu, UNU juga mendidik mahasiswa berjiwa wirausaha sehingga tidak mengandalkan menjadi pegawai negeri semata. Kini sedang dijajaki kerjasama dengan berbagai pihak,” kata Rudi. (Armaidi Tanjung/Abdullah Alawi)