Daerah

Usai Pemilu, PMII Sumsel Ajak Masyarakat Jaga Etika

NU Online  ·  Selasa, 23 April 2019 | 04:15 WIB

Usai Pemilu, PMII Sumsel Ajak Masyarakat Jaga Etika

Ketua PMII Sumsel, Husin Rianda.

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumatera Selatan, Husin Rianda, mengajak masyarakat untuk menjaga etika dengan tidak menduga yang tidak-tidak kepada penyelengara Pemilu. Menurut dia sudah banyak korban yang berguguran akibat mengurus agenda sakral demokrasi di Indonesia.

Untuk itu tidak laik seorang warga negara membangun opini buruk dengan menuduh KPU berbuat curang. Ia juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada para pejuang pemilu yang gugur.

"Kami PKC PMII Sumsel bersama KPU. Kami percaya sepenuhnya terhadap netralitas KPU dan mendukung kerja kerja KPU sampai nanti saat pengumuman hasil Pileg dan Pilpres disahkan," kata Husin kepada NU Online, Senin (22/4) malam.

Di Sumatera Selatan, ujar dia, banyak petugas KPPS yang dirawat karena kelelahan menghitung surat suara. Sehingga, ia merasa perlu menyadarkan masyarakat agar tidak menyudutkan KPU semata. Sebab, semua sudah dilakukan secara terbuka.

Ia mengecam oknum kelompok masyatakat yang terus membuat adu domba di masyarakat. Maka dari itu, PMII Sumsel akan terus terjun ke masyarakat, mengkampanyekan tolak ujaran kebencian dan penggiringan opini yang menyesatkan.

Seperti diketahui, sejak pencoblosan pada Pemilu serentak 2019. Banyak petugas KPU yang menjadi korban akibat kelelahan. Sudah terjadi di sejumlah daerah antara lain, di Jawa Timur ada delapan anggota KPPS meninggal dunia dan 18 anggota KPPS sakit akibat kecelakaan dan kelelahan.

Kemudian, sebanyak sembilan anggota Polri gugur dalam melaksanakan tugasnya mengamankan proses pemungutan suara Pemilu 2019. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)