Usut Paham Ekstrem ISIS hingga Ikhwanul Muslimin
NU Online · Rabu, 3 September 2014 | 16:55 WIB
Semarang, NU Online
Pengurus Lakpesdam NU Jawa Tengah Tedi Kholiluddin melacak paham garis keras kelompok ISIS. Secara genealogi, menurut Tedi, ideologi radikal Islamic State of Iraq dan Suriah bermuara pada paham gerakan Ikhwanul Muslimin yang lahir pada 1920 di Mesir.
<>
“Dari Ikhwanul Muslimin kemudian lahir kelompok Al-Qaedah yang dipimpin Usamah bin Laden. Setelah itu, hadir ISIS yang jauh lebih dekstruktif dibandingkan Al-Qaedah,” terang Tedi dalam dialog kebangsaan yang diinisiai DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia di rumah makan Sate House jalan Imam Bonjol, Semarang, Selasa (2/9).
Semua agama, Tedi menambahkan, memiliki potensi untuk menjadi ektrem. Kelompok mereka ditandai dengan penafsiran agama secara literal di samping memiliki kecenderungan pada partikularitas.
“Taat secara buta pada otoritas pemimpin agama dan masih memimpikan zaman keemasan Islam dahulu,” demikian Tedi menerangkan pola khusus gerakan-gerakan ekstrem.
Tampak hadir dalam dialog kebangsaan ini unsur PMII Semarang, IPNU-IPPNU Semarang, FKPPI kota Semarang, HMI Semarang, Liga Mahasiswa Nasional Demokrat, Pemuda Pancasila, dan sejumlah OKP di Semarang. (Mukhamad Zulfa/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua