Daerah

Wakil Bupati: Madrasah Diniyah Benteng Atasi Dekadensi Moral

NU Online  ·  Rabu, 19 April 2017 | 14:05 WIB

Tegal, NU Online
Wakil Bupati Tegal Umi Azizah menyebut madrasah diniyah sebagai benteng untuk mengatasi dekadensi moral yang semakin hari semakin menghawatirkan. Karena madrasah diniyah merupakan lembaga yang masih bisa dipercaya mendidik moral anak bangsa.

Hal itu dikatakan Umi Azizah saat melakukan monitoring pelaksanaan ujian akhir bersama Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) Kabupaten Tegal di MDTA Islamiyah Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru, Selasa (18/4) kemarin.

Selain MDT Islamiyah Kabunan, Wakil Bupati juga berkenan untuk mengunjungi MDT At-Taqwa Desa Slawi Kulon Kecamatan Slawi. Monitoring didampingi tim dari Kementerian Agama Kabupaten Tegal Haryono dan FKDT Kabupaten Tegal.

"Karena itu pendidikan di madrasah diniyah harus bisa berjalan secara optimal. Selain pemberian pelajaran secara teori, murid madrasah juga harus diberi contoh akhlak yang baik," ujar Umi.

Menurut Umi Azizah yang juga Ketua Muslimat NU Tegal, perkembangan teknologi memaksa anak-anak kecil umur usia SD sudah terbiasa memegang telepon genggam dengan fasilitas internet.

"Di samping kekhawatiran tidak bisa mengontrol akses internet, dikhawatirkan juga anak-anak menjadi sulit berkomunikasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya," ungkap Umi.

Wakil Bupati juga mengingatkan bahwa program 18-21 harus dikawal guna memberi kesempatan anak-anak untuk belajar dan berinteraksi dengan orang tua.

"Mulai Pukul 18.00 s.d. 21.00 Wib, orang tua diharapkan mempunyai waktu untuk mendampingi anak-anak belajar dan bercengkerama dengan anggota keluarga," harap Umi.

Kepala Seksi PD Pontren Kemenag Tegal H Mujahidin Nurburhan melalui stafnya Haryono mengatakan, peserta ujian akhir madrasah diniyah takmiliyah berjumlah 12.000 peserta.

"Jumlah ini jauh lebih sedikit dibanding jumlah peserta ujian sekolah dasar yang mencapai kurang lebih 45.000 peserta," katanya.

Hal ini, lanjutnya, mengindikasikan bahwa masih banyak anak usia sekolah dasar yang tidak mengikuti pendidikan di madrasah diniyah. Padahal program Pemkab Tegal yang mewajibkan ijasah madrasah diniyah sebagai syarat masuk ke SLTP akan segera diberlakukan.

"Program ini akan berlaku efektif mulai tahun 2020. Untuk itu, perlu kerja keras agar program ini benar-benar bisa berjalan pada tahun 2020," pungkasnya. (Hasan/Alhafiz K)