Daerah

Wakil Ketua NU Sumedang: Covid dan Penangkalnya Sudah Dijelaskan dalam Al-Qur'an

Sab, 19 Juni 2021 | 17:15 WIB

Wakil Ketua NU Sumedang: Covid dan Penangkalnya Sudah Dijelaskan dalam Al-Qur'an

Wakil Ketua PCNU Sumedang, Ustadz Ade Masluh Shodik. (Foto: istimewa)

Sumedang, NU Online

Dalam ppengajian rutin Jumat 18 Juni 2021, Wakil Ketua PCNU Sumedang, Jawa Barat, Ustadz Ade Masluh Shodik memaparkan tentang peringatan Allah SWT akan adanya virus.

 

Ia mengutip Surat Al-A'raf ayat 133 yang artinya, "Maka, Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa."

 

Pada pengajian yang dilaksanakan di Masjid Jami Raudlatul Mukhlisin Kecamatan Wado itu ia menggarisbawahi kalimat qummala yang dalam bahasa Indonesia berarti kutu. "Seiring perkembangan teknologi, ditemukan teknologi yang bisa melihat makhluk yang lebih kecil yang disebut dengan mikroskop. Dengan teknologi tersebut ditemukanlah makhluk yang kecil dari kutu, yang disebut dengan virus," jelasnya.


Karena waktu itu makhluk terkecil baru dinamakan kutu, menurutnya qummala atau kutu pada saat ini ada korelasinya dengan virus. "Al-Qur'an bukan hanya berlaku untuk masa lalu, melainkan berlaku untuk masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang. Sehingga, tetap pada dasarnya baik kutu atau virus, hakikatnya 'fa arsalna alaihim', Allah yang mengutusnya," terangnya.


Pada akhir ayat tersebut dijelaskan, kenapa Allah mengirimkan topan, belalang, kutu, katak dan darah, adalah sebagai bukti-bukti kekuasaan Allah yang jelas. Lebih dalam ia menjelaskan maksud dari sebagai bukti-bukti kekuasaan Allah yang jelas dalam hal ini adalah sebagai pembeda, antara mana yang ketika mendapat musibah dikembalikan kepada Allah'; dan mana yang ketika mendapat musibah justru lupa kepada Allah.

 

"Kemudian ayat tersebut menjelaskan setelah dibuktikan kekuasaan Allah kepadanya, justru manusia tetap menyombongkan diri, diakhiri dengan penegasan bahwa mereka adalah kaum yang berdosa," ujarnya.

 

Dalam kondisi pandemi saat ini yang semakin hari semakin meningkat, umat Muslim harus meminta pertolongan dari Allah. Hal ini sudah Allah jelaskan di dalam Al-Qur'an Surat An-Nashr. Barangsiapa yang ingin mendapatkan nasrullah atau pertolongan dan futuh dari Allah, sesuai perintah Allah yang ada di dalam surat tersebut. Pertama fasabbih, yang artinya hendakalah menyucikan Allah dengan, membaca tasbih. Keduabihamdi rabbika atau memuji kepada Allah dengan membaca hamdalah. Ketiga, wastagfirhu atau memohon ampun kepada Allah dengan membaca istighfar.

 

"Perbanyaklah bacaan subhanallah, wabihamdihi, astagfirullah, sebagai jalan agar kita mendapatkan pertolongan Allah sebagaimana dijelaskan di dalam Surat An-Nashr," ajaknya.

 

Dalam kesempatan tersebut, ia pun mengingatkan kepada jamaah agar selalu memohon ampunan kepada Allah, juga senantiasa terus meningkatkan ketakwaan. Sebagaimana firman-Nya, kata dia, adanya sebuah musibah saat ini muncul melainkan bagian dari peringatan agar kita lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

 

Di samping usaha untuk terus meningkatkan kualitas ketakwaan secara batiniah, tak lupa ia menyampaikan kepada jamaah agar selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. "Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal ini selaras dengan aturan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penanganan pandemi saat ini secara lahiriah," tegasnya.

 

Kontributor: Hasbi Himatudin
Editor: Kendi Setiawan